Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah ditutup sementara karena landasan pacu terhalang pesawat MA 60 yang tergelincir dan amblas di tanah gambut.

"Pesawat MA 60 dengan nomor penerbangan MZ 536 terperosok ke tanah gambut pada pukul 15.45 WIB dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," kata Kepala Seksi Kemanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto di Sampit, Sabtu.

Dia mengatakan, setelah pesawat naas itu tergelincir seluruh penumpang langsung dievakuasi dan dibawa menjauh dari lokasi kejadian.

Menurut dia, saat mendarat dan melakukan putar haluan capten pesawat terlalu ke pinggir landasan pacu sehingga ban sebelah kiri lepas dari landasan kemudian amblas ke tanah gambut sedalam kurang lebih 1 meter.

Kondisi pesawat saat ini dalam keadaan miring dengan bagian sayap sebelah kiri menyentuh tanah dan kerusakan pesawat juga belum diketahui secara rinci.

Pesawat MA 60 yang naas tersebut diterbangkan capten Saptono dan co pilot Fauldort membawa penumpang dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur sebanyak 60 orang yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, 10 anak-anak, enam bayi dan enam crew.

Selain penumpang itu, pesawat tersebut juga membawa barang bagasi seberat 666 kilogram yang terdiri dari 65 coli.

Penutupan Bandara Haji Asan Sampit sifatnya sementara hingga badan pesawat di evakuasi dan semua itu dilakukan demi keselatan penerbangan karena sebagain landasan pacu terhalang oleh badan pesawat MA 60.

Menurut Harianto, untuk sementara seluruh penerbangan melalui Bandara Haji Asan Sampit dibatalkan dan dialihakan ke Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebab tergelincirnya pesawat MA 60 tersebut, sebab saat kejadian kondisi cuaca di Bandara Haji Asan Sampit dalam keadaan cerah dan bagus.

Kondisi landasan pacu sebetulnya dalam keadaan bagus dan sangat layak untuk didarati pesawat boing sekalipun. Landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit saat ini memiliki lebar 30 meter dan panjang 1.850 meter.

"Kejadian tersebut sudah kami laporkan ke Komite Nasional Keselatan Transportasi (KNKT) dan evakuasi badan pesawat masih menunggu kedatangan tim KNKT yang akan melakukan penyelidikan penyebab tergelincirnya pesawat," katanya.

Sambil menunggu kedatangan tim KNKT pesawat dilakukan penjagaan ketat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
(T.KR-GR/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012