"Dengan hadirnya praktisi yang mengajar di kampus, keterlibatan praktisi dalam perencanaan maupun proses pembelajaran dapat berlangsung lebih optimal," ujar Nadiem dalam peluncuran Praktisi Mengajar di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Nadiem ajak praktisi masuk ke dunia kampus melalui Praktisi Mengajar
“Hari ini sangat membahagiakan bagi kita semua, karena saya yakin program Praktisi Mengajar yang diluncurkan sebagai Merdeka Belajar Episode 20 ini akan semakin menguatkan upaya kita mentransformasi sistem pendidikan tinggi,” katanya.
Dalam upaya mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan, Kemendikbudristek mendorong perguruan tinggi untuk mengacu pada delapan Indeks Kinerja Utama (IKU). IKU adalah ukuran kinerja baru bagi perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif dengan berbasis luaran lebih konkret.
“Melalui Program Praktisi Mengajar ini kita berharap iklim pembelajaran di kampus akan ikut ter-upgrade, sesuai dengan indikator kinerja perguruan tinggi yang kita targetkan,” ujarnya.
Baca juga: Praktisi: teknologi jadi tantangan guru era disrupsi
Baca juga: Praktisi kecerdasan buatan berpeluang mengajar di universitas
Kemudian, mengacu pada IKU nomor tujuh, mahasiswa dapat belajar dengan metode studi kasus masalah riil. Mereka juga dapat menerapkan ilmu dan teori yang diperolehnya pada model pemecahan masalah sekaligus mengembangkan keterampilan nonteknis (soft skills) dalam suatu kelompok kerja sama.
"Pelibatan praktisi atau profesional yang mendorong pembahasan studi kasus dalam kelompok akan mempercepat pencapaian IKU, yang berarti mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan tinggi,” ucapnya.
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022