Kupang (ANTARA News) - Pos Pemantau Gunung Api Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mencatat hingga Jumat (6/1) malam masih terjadi gempa tremor yang mengeluarkan asap dan api diam.
"Statusnya masih tetap siaga. Memang saat ini kami masih tetap mencatat ada gempa tremor," kata petugas pemantau Gunung Lewotolok Kristianto ketika dihubungi dari Kupang.
Ia mengatakan, Gunung Lewotolok mengalami peningkatan aktivitas sejak 2 Januari 2012. Warga dari empat desa di sekitar gunung tersebut sudah meninggalkan kampung halaman mereka untuk mengungsi ke Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata.
Warga mengungsi karena ada siraman debu yang ke luar dari mulut gunung dalam beberapa hari terakhir ini, dan bukan atas rekomendasi dari Pos Pemantau Gunung Lewotolok.
"Kami terus memantau perkembangan Gunung Lewotolok. Sampai hari ini kami belum mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah agar warga dievakuasi," katanya.
Menurut dia, jika aktivitas di Gunung Lewotolok meningkat dan menunjukkan tanda-tanda akan meletus, pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi agar warga yang berada di daerah-daerah bahaya dievakuasi.
Wakil Bupati Lembata Viktor Mado Wutun secara terpisah mengatakan, sekitar 502 orang warga sudah mengungsi ke Kota Lewoleba sejak 4 Januari 2012.
"Sebagian besar warga itu menginap di rumah-rumah warga lainnya, dan hanya sekitar 50 orang yang ditampung di aula Kopdit Ankara.
Dia mengatakan, ada sejumlah tempat lain yang sudah disiapkan untuk penampungan yakni aula Rumah Sakit Damian, aula Dekenat, los pasar Lewoleba Timur dan los pasar Lewoleba Barat.
(T.B017/E005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012