Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan (Kemkes) mendirikan posko pengobatan bagi penyakit Chikungunya di lokasi kejadian luar biasa (KLB) di Depok, Jawa Barat.

"Tim dari Ditjen P2PL bersama Dinas Kesehatan Kota Depok membuka posko pengobatan di lokasi yang beroperasi selama 24 jam. Petugas puskesmas menjaga posko secara bergiliran dan bertugas untuk memberikan pengobatan simtomatis kepada masyarakat yang datang berobat," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Jumat.

Tim dari Ditjen P2PL turun ke lapangan pada hari Kamis (5/1) dan Jumat ini untuk melihat kondisi penularan Chikungunya terjadi di Kota Depok pada tiga kelurahan, antara lain di Kelurahan Tanah Baru yang dimulai pada November 2011.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, penyakit tersebut paling banyak menyerang kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 42 kasus dan kelompok umur 10 - 20 dan 21 - 30 tahun masing-masing sebanyak 37 kasus.

Sedangkan proporsi penderita menurut jenis kelamin adalah 56,5 persen menyerang perempuan dan 43,5 persen menyerang laki-laki.

"Kondisi lingkungan rumah dan di dalam rumah sangat berpotensi terjadi penularan chikungunya dimana angka bebas jentik (ABJ) hanya sekitar 50 persen," ujar Tjandra.

Kemkes melakukan tindakan penanggulangan berupa penyuluhan kepada masyarakat agar mencegah gigitan nyamuk penular chikungunya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M-plus dan segera berobat ke Posko apabila menderita gejala demam, nyeri persendian, sakit kepala dan lain-lain.

"Gerakan PSN massal juga dilakukan pada hari ini dan kita juga akan mengadakan penyemprotan di tiga kelurahan lokasi KLB pada hari Minggu lusa," kata Tjandra.

Ia menyebut upaya pengendalian Chikungunya pada dasarnya sama dengan pengendalian DBD yaitu dengan mengobati penderita dengan memberi obat penurun panas dan obat nyeri sendi serta istirahat ditempat tidur.

Selain itu, juga dilakukan penyemprotan di wilayah sekitar untuk membunuh nyamuk yang terinfeksi dan membersihkan lingkungan dari jentik dan genangan air (PSN) secara teratur seminggu sekali dan lebih sering ketika setelah hujan turun.

Lama masa inkubasi Chikungunya adalah 7-10 hari dengan gejala antara lain demam mendadak dan merasa nyeri sendi di kaki, lutut, pinggul, pinggang sampai terasa seperti lumpuh karena sakit hingga tidak bisa berjalan atau merasa sakit jika bergerak.

Selain itu, penderita Chikungunya juga memiliki bintik-bintik kemerahan, hampir mirip DBD dan mengalami sakit sendi hingga seminggu lamanya.

(T.A043/M026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012