Jakarta (ANTARA News) - Imam Suroso, anggota DPR dari fraksi PDIP mengaku prihatin dengan adanya polemik berkepanjangan terkait rencana renovasi toilet di Gedung Nusantara I DPR RI.
Kepada pers di gedung DPR Jakarta, Jumat, dia mengatakan bahwa masyarakat harusnya lebih jernih melihat masalah ini sebab anggaran sebesar Rp2 miliar itu bukan untuk membiayai perbaikan 1 toilet saja, melainkan untuk biaya renovasi 220 toilet mulai dari lantai 1 sampai dengan 22.
"Anggaran sebesar Rp2 miliar untuk renovasi 220 toilet cukup masuk akal, tidak mahal-mahal juga. Masalah ini hanya dibesar-besarkan saja," katanya.
Menurut dia, kondisi sebagian toilet di Gedung Nusantara I memang sudah memerlukan perbaikan karena adanya kerusakan disana-sini, semisal toilet di dekat ruang kerjanya di lantai 6.
Lebih lanjut anggota Komisi IX DPR itu menuturkan bahwa berbagai pemberitaan negatif seputar rencana renovasi toilet itu jelas semakin memperburuk citra anggota DPR.
"Kami merasa terus digembosi, pada hal kami juga sudah bekerja sebaik-baiknya, seolah-olah tidak ada baik-baiknya anggota DPR ini, selalu dicari-cari kejelekannya," ujar Imam prihatin.
Dia tidak keberatan kalaupun anggota DPR dikritik, tetapi kritikan itu hendaknya proporsional dan jernih. Bahkan anggota DPR yang terbukti melakukan korupsi juga sudah ada yang dibui.
"Silahkan saja kita dikiritik dan dipenjara kalau memang terbukti korupsi," katanya.
Sementara pemberitaan berlebihan mengenai toilet akhir-akhir ini, dia menilai, sudah termasuk merusak citra DPR, karena sebetulnya masalah tersebut tak perlu dibesar-besarkan seolah-olah tidak ada kerjaaan saja.
(T.D011/M009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012