Jakarta (ANTARANews) - Sebanyak lima orang pesilat asal Afrika Selatan mengikuti pelatihan kepemimpinan di Jakarta yang digelar oleh Al Azhar Youth Leader Institute (AYLI) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya.
Sariat Arifia, penasehat program pelatihan tersebut di Jakarta, Minggu, mengatakan, kelima pemuda tersebut berasal dari Johannesburg dan Cape Town dan salah satu dari mereka adalah pesilat yang pernah mengikuti Kejuaraan Dunia Pencak Silat pada Desember 2010 lalu di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta.
Kelima pesilat tersebut adalah Mogamat Reza (27 tahun), Farahnaaz Hasan (22), Mogamat Ammar Delarey (16), Huzaifah Sader (21) dan Muhammad Zahher Sader (20).
Menurut Sariat yang juga Presiden Asosiasi Pencak Silat Afrika Selatan itu, para pesilat tersebut tidak hanya memperdalam ilmu silat di perguruan Seni Bela Diri Al Azhar, tapi juga sekaligus mengenal lebih dekat budaya Indonesia.
"Pencak silat adalah salah satu dari program pelatihan selain pelatihan kepemimpinan, manajemen strategis dan ketrampilan komunikasi," kata Sariat.
Lebih jauh Sariat mengatakan, program yang difasilitasi oleh dr AB Susanto, koordinator Program Beasiswa Unggulan dari Sekjen Kemendikbud tersebut merupakan proyek percontohan sebelum menggelar program serupa yang lebih besar pada tahun depan dengan mengundang sekitar 100 orang pemuda Afrika Selatan.
"Harapan kita, ketika kembali ke Afrika Selatan, mereka mempromosikan budaya dan produk-produk Indonesia di negara mereka," kata Sariat menambahkan.
Sementara itu Mogammat Ammar Delarey, peserta termuda, mengakui bahwa ia sangat terkesan dengan kunjungan pertama ke Indonesia dan mendapat banyak pengalaman berharga meski program tersebut dirasakan terlalu singkat.
"Saya sangat puas dan mendapat banyak pengalaman selama berada di Indonesia. Saya juga sempat mencangkul dan belajar angklung di Sumedang. Kalau ada kesempatan saya akan berkunjung lagi ke Indonesia," kata Ammar. (A032)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012