... kita tidak mungkin 100 persen sempurna, dan kami merasa kecolongan...

Kediri, Jawa Timur (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota, AKBP Ratno Kuncoro, mengaku kecolongan atas insiden anjing berkualifikasi K9 polisi lepas dari kandang dan menggigit warga kota itu yang melintas di jalan. Dia menilai insiden itu musibah.

"Ini hanyalah musibah dan di luar skenario. Keinginan kita tidak mungkin 100 persen sempurna, dan kami merasa kecolongan," katanya ditemui saat menjenguk korban gigitan anjing tersebut, di Rumah Sakit Baptis Kota Kediri, Jumat.

Ia mengaku, sudah koordinasi dengan komunitas pecinta anjing, yaitu Kediri Dogs Club (KDC); kumpulan pencinta dan pemilik anjing yang hewan piaraannya biasa diterjunkan membantu tugas polisi mengungkap kejahatan serta pengendalian massa, untuk lebih memperhatikan dan merawat anjing-anjing tersebut.

"Kami sudah minta agar mereka memperbaiki sistem, jadi anjing-anjing itu jangan sampai liar dan merugikan masyarakat," ucapnya.

Ia berharap, insiden ini tidak terulang lagi, mengingat anjing-anjing itu sebenarnya sangat diperlukan untuk membantu tugas polisi mengungkap kejahatan.

Pihaknya memastikan insiden seperti ini tidak akan terulang lagi. Ia juga akan terus melakukan evaluasi. Namun, ia memastikan jika anjing-anjing yang ada di komunitas tersebut tidak mengidap virus rabies.

Kapolres juga mengatakan siap menanggung biaya perawatan dan pemulihan kepada korban gigitan ajing tersebut. Sejumlah dana, baik dari komunitas maupun dari polisi sudah disiapkan untuk membantu perawatan mereka.

Sementara itu, Chandra, pemilik anjing jenis herder yang anjingnya menggigit dua warga itu mengaku tidak mengetahui jika akan ada kejadian ini. Saat itu, ia sedang takziah di rumah tetangganya. Herder adalah istilah populer untuk subjenis anjing gembala jerman.

Kedua warga Kecamatan Kota, Kediri yang digigit anjing itu diketahui bernama Rukmini (50), warga Kelurahan Pakunden dan Sulaiman (45), warga Kelurahan Burengan. Kondisi keduanya cukup memprihatinkan pascainsiden tersebut. (KR-SAS)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012