Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Aneka Tambang (PT Antam) sepanjang tahun 2011 menunjukkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan hidup dengan aktif melaksanakan serangkaian kegiatan dalam rangka pelaksanaan program penghijauan nasional.

Dua hari menjelang tutup tahun (akhir 2011), perusahaan BUMN pertambangan itupun masih melakukan penanaman sebanyak 10.000 pohon pada lahan kritis dan sempadan sungai di wilayah Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Utara.

Lokasi BKT khusus dipilih mengingat fungsinya yang sangat penting untuk mengendalikan banjir di Ibu Kota. Hadir dalam acara di pinggir kali itu, Direktur Umum dan CSR Antam Denny Maulasa, Rektor Universitas Trisakti Thoby Muti, dan Direktur Pengelola BKT, Pujiono, serta masyarakat sekitar.

Langkah penghijauan itu, menurut Denny Maulasa, dilakukan Antam sebagai salah satu program yang bertujuan mendukung pemberdayaan masyarakat serta turut menyukseskan program menanam satu miliar pohon yang digagas oleh Pemerintah.

Kegiatan penanaman pohon ini, tambahnya, merupakan bagian dari target Antam untuk menanam 1 juta pohon di tahun 2011. Setiap tahun Antam secara rutin melakukan program CSR di bidang pelestarian alam bagi masyarakat dan di lingkungan sekitar daerah operasi perusahaan di berbagai daerah.

Sepekan sebelumnya, 21 Desember 2011, Antam melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan RI dan PT Rimbawan Bangun Lestari (Sustainable Management Group).

Perjanjian kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Utama Antam, Alwinsyah Lubis, Direktur Jenderal PHKA Darori, dan Direktur Utama PT Rimbawan Bangun Lestari, Yulianus Sunarto, serta disaksikan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bersama mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar.

Penandatanganan perjanjian tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti program rehabilitasi, restorasi, dan konservasi sumber daya alam hayati, serta ekosistemnya pada kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS), Jawa Barat.

Selama lima tahun ke depan, para pihak dalam perjanjian akan melakukan kajian ilmiah pemilihan jenis, teknik rehabilitasi/restorasi, dan metode pemantauannya. Selain itu, juga dilakukan kajian dan penerapan pola pelibatan masyarakat dalam rehabilitasi/restorasi dan dokumentasi proses rehabilitasi/restorasi.

Melestarikan Kawasan Konservasi

Dalam kesempatan itu, Alwinsyah Lubis mengatakan bahwa apa yang dilakukan Antam sumbangan nyata pihaknya guna mewujudkan kelestarian kawasan konservasi sebagai sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistem pada TNGHS, sekaligus sebagai salah satu good mining practices yang senantiasa diterapkan dalam setiap kegiatan perusahaan.

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan langkah lanjut dari peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS pada Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Antam di Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dilakukan Menteri Kehutanan dan Direktur Utama Antam setahun sebelumnya (27 Desember 2010).

Sebelumnya, pada tanggal 7 Desember 2011, juga dilakukan penanaman pohon di Kabupaten Bogor yang meliputi Kecamatan Nanggung, Kecamatan Rumpin, dan Kecamatan Leuwiliang. Total pohon yang ditanam dari seluruh lokasi tersebut mencapai 125.000 pohon yang dijadikan Tanaman Hutan Rakyat.

Kegiatan Pembuatan Tanaman Hutan Rakyat di Bogor itu, menurut Winardi, Direktur Operasi Antam, merupakan wujud dorongan bagi pengembangan dan pengelolaan hutan rakyat secara bersama melalui kemitraan dengan masyarakat. Dari sini diharapkan kualitas ekosistem lingkungan hidup di sekitar areal penambangan bisa meningkat.

Jenis pohon yang ditanam pada kegiatan ini, yaitu tanaman cepat tumbuh yang bertujuan menambah tutupan lahan dan mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor, selain sangat strategis untuk kepentingan konservasi keanekaragaman hayati dan penyerapan karbon di atmosfir untuk pencegahan dampak perubahan iklim.

"Tanaman Hutan Rakyat secara konsepsional bisa pula mendukung pembangunan ketahanan pangan dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat," kata Winardi.

Dalam kegiatan ini Antam bekerja sama dengan Perhutani hingga lima sampai enam tahun ke depan, sekaligus memfasilitasi pengelolaan penjualan pascapanennya.

Raih Penghargaan

Langkah-langkah nyata PT Antam sebagai salah satu BUMN kebanggaan nasional dalam turut serta melestarikan lingkungan hidup sepanjang tahun 2011 ternyata mendapat pengakuan, setidaknya dalam bentuk dua penghargaan dalam Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011.

Kedua penghargaan tersebut adalah Best Sustainability Reporting on Website 2011 dan Runner Up-2 Best Sustainability Reporting 2010 Category Natural Resources yang disampaikan kepada Direktur Operasi Antam, Winardi, dalam suatu acara yang meriah di Jakarta pada 21 Desember 2011.

Acara tahunan ISRA diselenggarakan atas kerja sama NCSR bersama Indonesia-Netherlands Association (INA) serta American Chamber of Commerce (AMCHAM) dengan dukungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).

Kriteria penilaian yang digunakan dalam ISRA 2011 mengacu kepada GRI Sustainability Reporting Guidelines. Penjurian telah dilaksanakan oleh dewan juri yang mewakili sejumlah pemangku kepentingan seperti IAMI, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan KNKG serta kalangan universitas, media massa, dan sejumlah LSM. (E-004)

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2012