TPST sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan sampah yang kian menumpuk di Kota Banjarmasin, sehingga dengan adanya TPST, maka sampah akan bisa dikelola dan dimanfaatkan lagi, dan tidak terbuang percuma, terutama untuk pembuatan pupuk organik atau

Banjarmasin (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin Kalimantan Selatan menganggarkan dana Rp2,6 miliar untuk pembangunan tiga lokasi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setdako Banjarmasin yang juga anggota tim pengadaan tanah, Drs H Ichwan Noorkhaliq, di Balai Kota Banjarmasin, Jumat, mengatakan, ketiga lokasi yang dipilih untuk penempatan TPST tersebut di antaranya dekat makam Pangeran Antasari Masjid Jamik Kecamatan Banjarmasin Utara.

Namun, lokasi lainnya masih dicari di wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat dan Kecamatan Banjarmasin Selatan.

"Pengadaan tanah untuk lokasi pembangunan TPST dimaksud dibebankan kepada tim pengadaan tanah, sedangkan untuk pembangunannya diserahkan kepada instansi terkait," katanya.

TPST sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan sampah yang kian menumpuk di Kota Banjarmasin, sehingga dengan adanya TPST, maka sampah akan bisa dikelola dan dimanfaatkan lagi, dan tidak terbuang percuma, terutama untuk pembuatan pupuk organik atau kompos.

Pembangunan TPST yang sesuai bagi penempatan sejumlah fasilitas pengolahan itu, setidaknya dibutuhkan lahan sekitar 400 meterpersegi, sehingga berbeda dengan TPS biasa yang luasnya sekitar 5-10 meter.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan setempat, Drs Hamdi, mengakui jumlah sampah di Banjarmasin kian menumpuk.

Jumlah sampah yang diangkut sekarang ini sekitar 200 ton per hari yang berarti hanya sekitar 50 persen yang tertangani, karena produksi sampah sesungguhnya sekitar 500 ton per hari.

Produksi sampah 500 ton per hari itu berdasarkan perhitungan jumlah penduduk dangan produksi sampah per kapita penduduk per hari.

Sampah itu ditangani sekitar 70 petugas kebersihan dengan fasilitas 40 buah truk, enam buah pikap, dan beberapa unit kendaraan bermotot Tossa dan gerobak sampah.

Jumlah armada angkutan sampah itu jelas tidak mencukupi, karena jumlah idealnya minimal 100 truk, dan seribu petugas.

Mengenai jumlah TPS, sebanyak 126 buah dan itupun tak mencukupi, makanya ke depan perlu penambahan jumlah TPS tersebut dan TPST.

Keberadaan TPST sangat dibutuhkan khususnya menangani sampah yang tak terangkut untuk diolah lagi menjadi barang yang bermanfaat.

(H005/E011)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012