“Tahan banting, ini saran yang biasa saya berikan kepada pemula,” kata Ermey di konferensi pers, Jakarta, Kamis.
Tak semua bisnis langsung berjalan lancar, pasti ada kalanya pebisnis mengalami masa terpuruk. Jika sedang jatuh, kata Ermey, segera bangkit dan terus mencoba. Jika terus menerus gagal, jangan segera putus asa. Evaluasi dan cari hal yang harus diperbaiki, mungkin kesalahan ada pada konsep, mungkin juga ada pada manajemen.
“Kalau gagal, jangan berhenti,” pesan dia.
Baca juga: Praktis berkreasi di dapur dengan tepung premix siap masak
DIrektur Utama Dapur Cokelat, Okky Dewanto, menambahkan, kunci berbisnis di bidang makanan penutup adalah memiliki gairah dan keinginan yang kuat di bidang tersebut.
“Harus ada passion dan komitmen, apalagi sekarang kompetisi sangat ketat,” imbuh Okky.
Kekuatan konsep juga menjadi kunci Dapur Cokelat dalam bertahan. Jenama ini setia pada produk cokelat, mulai dari kue hingga minuman. Kerjasama tim yang solid dan fokus memajukan bisnis juga ia sebut menjadi alasan jenamanya masih tetap mewarnai industri kuliner di Tanah Air.
Penguatan penjualan secara daring menyelamatkan jenama ini kala pandemi, di mana aktivitas masyarakat dibatasi sehingga transaksi di toko menjadi berkurang. Jual beli dilakukan secara daring dan produk-produk dikirimkan langsung ke rumah pembeli. Dengan menambah titik pengiriman, pihaknya bisa menjangkau lebih banyak konsumen sekaligus membuat biaya pengiriman jadi lebih murah.
Jenama yang punya 29 outlet dan 45 titik pengiriman ini juga selalu mengikuti tren yang sedang digandrungi pasar, serta menghadirkan produk-produk spesial untuk acara besar tahunan seperti Idul Fitri, Natal, Valentine dan Imlek.
Jenama ini baru merilis aplikasi yang menawarkan kemudahan bagi konsumen dalam mendapatkan informasi produk dan pemesanan, serta penawaran berupa diskon. Tahun ini, Dapur Cokelat juga meluncurkan cetakan kedua buku "Dapur Cokelat Bercerita" yang mengisahkan perjalanan jenama ini selama dua dekade.
Produk legendaris kue Two Season yang menjadi andalan jenama ini juga akan diluncurkan dalam versi bebas gluten sebagai pilihan sehat menyantap makanan penutup lezat.
Baca juga: Ini kue favorit para petinggi di Indonesia
Baca juga: "Dapur Cokelat Bercerita", perjalanan pahit manis lalui dua dekade
Baca juga: Ingin berbisnis kuliner? Pendiri Dapur Cokelat berbagi kiat
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022