Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menyatakan pihaknya menargetkan transaksi BI-FAST akan mencapai Rp811 triliun sepanjang tahun ini.
“Kita menargetkan, kita memproyeksikan Rp811 triliun sampai akhir tahun. Hopefully akan tercapai,” katanya dalam acara Akselerasi Implementasi BI-FAST di Jakarta, Kamis.
Sementara hingga 29 Mei 2022, transaksi BI-FAST telah mencapai Rp320,6 triliun dari 85,3 juta transaksi.
Untuk periode selama Ramadhan dan libur Idul Fitri yaitu 3 April sampai 8 Mei 2022, transaksi BI-FAST mencapai 27,6 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp107,4 triliun.
Tak hanya itu, rata-rata harian volume transaksi selama Ramdhan dan libur Idul Fitri juga naik 29 persen menjadi 767.169 transaksi yang lebih tinggi dibanding rata-rata harian Maret 2022 sebanyak 596.771 transaksi.
Filia mengaku optimis target transaksi Rp811 triliun akan tercapai mengingat biaya transfer antarbank melalui BI-FAST lebih hemat yaitu Rp2.500 sehingga sangat menguntungkan termasuk bagi para pelaku UMKM.
“Biasanya kita melakukan online transfer Rp6.500 sekarang hanya Rp2.500 jadi perbedaannya Rp4.000. Kalau untuk UMKM itu terasa banget, kalau dia melakukan pembayaran 10 kali sehari,” jelasnya.
Terlebih lagi, Filia menuturkan tarif transfer antarbank melalui BI-FAST yang sebesar Rp2.500 merupakan harga maksimal sehingga ada beberapa bank yang memberi promo dengan menggratiskan.
Ia pun tak memungkiri adanya peluang untuk menurunkan biaya transfer tersebut setelah dilakukan review berkala oleh Bank Indonesia.
“Kita nanti mungkin, dalam ketentuan kita disebutkan melakukan review berkala. Jadi nanti pada saatnya hal ini (Rp2.500) bisa diturunkan,” tegasnya.
Baca juga: BI sebut jumlah peserta BI-FAST bertambah tujuh bank per 23 Mei
Baca juga: Mengenal perbedaan BI-FAST dengan transfer online antar rekening biasa
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022