Jakarta (ANTARA News) - Pembuat BlackBerry Research in Motion mengumumkan akan menunda peluncuran BlackBerry.

Tampaknya, hampir setiap bulan RIM memiliki berita buruk yang disampaikan. Pada November, RIM membayar biaya ganti senilai $ 365 juta untuk tablet Playbook yang tidak terjual. Malahan, RIM mengumumkan ponsel pintar terbarunya akan mengalami keterlambatan hingga paruh kedua pada 2012.

Pendiri dan Kepala Eksekutif RIM Jim Balsillie dan Mike Lazaridis bermurah hati dengan memotong gaji mereka masing-masing hingga tersisa 1 dolar, tetapi analis dan kritikus berpendapat mereka masih terlalu tinggi digaji.

Seorang penulis di blog PaidContent, sebuah blog yang dihormati, mengatakan kedua tandem itu seharusnya "dipecat beberapa bulan lalu atau beberapa tahun lalu".

Akar permasalahan RIM adalah masalah pada transisi ke sistem operasi baru, dalam rangka bersaing dengan Apple iPhone dan ponsel pintar berbasis Google Android.

Perusahaan yang bermarkas di Ontorio, Kanada itu baru punya produk yang menggunakan sistem operasi versi yaitu adalah tablet PlayBook.

Pekan ini, dalam pengumuman pendapatan RIM, Lazaridis biasa menyampaikan berita buruk dengan santai. Sistem operasi baru itu akan menjalankan ponsel pintar generasi baru. Dengan dalih bersaing, RIM berubah pikiran dengan chip yang digunakan. Sekarang, Lazaridis mengatakan sistem operasi itu kurang bagus dan penundaan peluncuran ponsel pintar tidak dapat dihindari lagi.

Lazaridis juga mengecewakan investor dengan memotong prediksi penjualan perusahaan menjadi 11 dan 12 juta ponsel pintar pada kuartal Natal, turun dari 14,8 juta dalam waktu yang sama pada tahun lalu. Sedangkan, penjualan perusahaan lain meningkat.

Bulan lalu, pengamat Ian Fogg mengatakan, "Jika anda melihat track record RIM, mereka pernah menunda tanggal peluncuran. Itu bukan pertanda baik." Ia memperingatkan, "Jika mereka gagal mengirimkan produk berkualitas, kita akan melihat penurunan RIM secara lambat dan prediksi Fogg akan menjadi kenyataan."

Lazaridis mengatakan "Mungkin butuh waktu untuk menyadari manfaat dari transisi platform yang kami lakukan, tapi kami tetap percaya bahwa RIM memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mempertahankan peran utama dalam industri komunikasi mobile." . (adm)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012