Rio De Janeiro (ANTARA) - Korban tewas akibat hujan lebat di Negara Bagian Pernambuco, Brasil timur laut, selama sepekan terakhir bertambah menjadi 107 orang pada Rabu (1/6), dan 11 orang masih dinyatakan hilang, menurut pernyataan dari pemerintah negara bagian tersebut.

Setidaknya 6.650 orang mengungsi karena hujan yang menyebabkan banjir besar dan tanah longsor yang mengubur puluhan rumah, dengan jumlah korban jiwa paling banyak tercatat di Recife, ibu kota negara bagian tersebut, dan wilayah metropolitannya.

Angka korban jiwa tersebut membuat bencana kali ini menjadi tragedi terburuk kedua dalam sejarah Pernambuco, setelah banjir pada Mei 1966 yang menewaskan 175 orang.

Petugas pemadam kebakaran dan Angkatan Bersenjata Brasil memfokuskan upaya pada penemuan jasad orang-orang yang masih hilang dengan bantuan anjing penyelamat terlatih.

Sebanyak 24 kota di Pernambuco mengumumkan keadaan darurat, dan pemerintah federal telah mengumumkan akan menyediakan dana sekitar 200 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.592) untuk membangun kembali wilayah-wilayah yang terdampak.

Hujan deras juga memakan korban di negara bagian Sergipe, Paraiba, Rio Grande do Norte, dan Alagoas, dengan tiga orang tewas dan lebih dari 18.000 orang dievakuasi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022