Banyuwangi (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Ijen (2.386 mdpl) di perbatasan wilayah Kabupaten Bondowoso dengan Banyuwangi, Jawa Timur, didominasi gempa tremor harmonik atau gempa permukaan.
"Selama dua hari terakhir aktivitasnya didominasi gempa tremor harmonik yang semakin meningkat," kata anggota Tim Tanggap Darurat Gunung Ijen dari PVMBG Umar Rosadi di Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Ijen di Taman Sari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Kamis.
Berdasarkan data yang terekam dalam seismograf PPGA Ijen tercatat gempa tremor harmonik sebanyak 32 kali pada Senin (2/1), kemudian hari berikutnya sebanyak 68 kali dengan durasi 20-30 menit pada Selasa (3/1), dan pada Rabu (4/1) sebanyak 83 kali dengan durasi 10-30 menit.
Selain aktivitas gempa tremor harmonik yang terus meningkat, kata Umar, dua hari terakhir ini juga mulai muncul gempa tektonik jauh yang bisa mencapai dua hingga empat kali dalam sehari.
"Saat ini mulai muncul gempa tektonik jauh, namun status gunung yang berketinggian 2.386 mpdl itu masih tetap di Level III atau Siaga," tuturnya.
Sumber bahaya utama letusan Gunung Ijen adalah air kawahnya yang bervolume besar dan kadar keasaman yang cukup tinggi, sehingga membahayakan pemukiman yang berada di daerah aliran sungai (DAS) yang dilalui lahar di Kabupaten Bondowoso hingga Situbondo.
Kawah Ijen mengandung material air kawah sebanyak 30 juta meter kubik dengan tingkat keasaman (PH) mencapai 0,6 - 0,8 (setara air aki), sehingga berbahaya bagi masyarakat ketika air itu meluber ke sungai.
"PVMBG sudah menyampaikan informasi itu kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso untuk melakukan antisipasi terhadap ancaman gempa tremor Ijen yang semakin meningkat," ujarnya menambahkan.
Secara terpisah, Kepala BPBD Bondowoso, Abdurrahman, mengaku pihaknya selalu berkoordinasi untuk mengetahui aktivitas terkini dari kawah Gunung Ijen dengan petugas PPGA Ijen di Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.
"Saya mengimbau masyarakat tidak perlu panik, namun warga di Kecamatan Sempol yang berada di lereng Gunung Ijen harus tetap siaga terhadap aktivitas Gunung Ijen yang semakin meningkat," katanya.
(T.KR-MSW/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012