Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta cermat dalam pemilihan kandidat Direktur Utama PT Jasa Marga karena BUMN tersebut mengemban tugas strategis sebagai perintis pembangunan jalan tol.
"Harus merupakan orang yang tepat karena tugas yang diembannya tidak mudah," kata Ketua Komisi V DPR-RI, Ahmad Muqowam saat dihubungi, Jumat, menyangkut telah selesainya proses fit and proper kandidat Dirut Jasa Marga.
Pemerintah saat ini telah mencanangkan program pembangunan 1.800
kilometer jalan tol yang tiga diantaranya diserahkan kepada PT Jasa Marga (Bogor Ring Road, Semarang-Solo, dan Gempol-Pasuruan).
Dengan demikian tugas yang diembannya tidaklah ringan disamping harus menjalankan misi pemerintah membangun ruas-ruas tol yang diserahkan pekerjaannya juga harus memiliki inovasi untuk mendapatkan sumber pendanaan.
Muqowam mempertanyakan tolak ukur dari pemilihan tersebut agar anggota DPR juga berhak mengetahui karena siapapun yang dipercaya menduduki posisi tersebut harus memiliki keterampilan manajemen pembangunan infrastruktur tol.
Menanggapi ambisi sejumlah pejabat eselon di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang ingin mengisi posisi tersebut, Muqowam mempertanyakan, kemampuan mereka untuk meninggalkan jiwa birokrat dan menjadi profesional yang memiliki orientasi bisnis.
Sebagai profesional sosok Dirut PT Jasa Marga harus memiliki pemahaman mengenai BUMN yang dipimpinnya sehingga kebijakan yang dikeluarkan nantinya lebih optimal untuk menjadikan perusahaan sebagai pionir pembangunan tol.
Menurutnya, PT Jasa Marga merupakan tulang punggung pembangunan jalan tol sehingga pemilihan direksi harus dilaksanakan dengan cermat dan tidak bisa sembarangan.
Saat sejumlah kandidat telah lolos uji kepatutan dan kepantasan yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan dan Pengkajian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPPM FE-UI) serta disebut-sebut beberapa kalangan profesional telah diajukan kepada pemerintah.(*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2006