Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak kalangan industri untuk melakukan inovasi di bidang pangan dan energi untuk menjawab tantangan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi di Indonesia dan dunia.

Dalam pidatonya pada penyerahan Penghargaan Pemerintah di Bidang Industri, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, Presiden mengatakan inovasi industri yang didukung kebijakan pemerintah merupakan langkah strategis menjawab kebutuhan pangan dan energi yang semakin meningkat.

"Saya sungguh mendorong inovasi di kedua bidang atau sektor ini," ujarnya.

Di bidang pangan, Kepala Negara menyebutkan inovasi untuk peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian seperti beras, gula, dan jagung.

Selain itu, lanjut dia, juga diperlukan inovasi teknologi untuk mengatasi serangan hama, efektivitas pupuk, adaptasi perubahan iklim, serta pengolahan pangan yang mendukung program diversifikasi pangan.

Salah satu inovasi di bidang pangan yang telah berhasil dan mendapat pujian dari Presiden adalah uji coba penanaman gandum di Indonesia yang dilakukan oleh Universitas Andalas, Sumatera Barat, bekerjasama dengan Slovakia.

"Kalau Indonesia bisa ditanam gandum itu bisa mengubah banyak hal dalam segi pangan kita," ujarnya.

Sedangkan untuk inovasi dalam bidang energi , Presiden berharap agar bisa diciptakan berbagai perabot elektronik dan kendaraan bermotor yang hemat energi serta ramah lingkungan.

Selain itu, agar dilakukan juga inovasi untuk menemukan sumber energi terbarukan dan energi bersih yang bisa mendukung industri hijau melalui dukungan penelitian di perguruan tinggi maupun universitas di Indonesia.

Meski demikian, Presiden menyadari inovasi di bidang energi membutuhkan perubahan besar-besaran dari segi cara pandang maupun teknologi yang sudah berjalan saat ini.

Untuk itu, Presiden mengatakan pemerintah siap memberikan dorongan dan fasilitas untuk inovasi bidang energi. Salah satunya adalah dengan memberikan penghargaan kepada industri yang berprestasi dalam bidang pangan dan energi mulai tahun 2012.

Presiden juga mengemukakan tiga hal untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia dengan produk luar negeri yaitu kebijakan pemerintah untuk melindungi produk dalam negeri, gerakan cinta dan beli produk nasional, serta inovasi dalam industri dalam negeri.

(T.D013/B008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012