Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Penerangan TNI-AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, mengungkapkan, komandan dan awak KRI Pattimura-371 didukung pesawat terbang Casa NC-212 U-621 TNI-AL berhasil menyelamatkan kapal berbendera Malaysia, Sin Hin 5 dan Sin Hin 6, di perairan Pulau Busungjong, Bangka Belitung, Sabtu (31/12).

Kabar itu dirilis sejalan informasi dari Pusat Informasi Penghubung Internasional Terpadu Pangkalan Angkatan Laut Singapura. Kapal tunda dan kapal tongkang itu dilaporkan tidak memberi berita radio lagi sejak tanggal 29 Desember 2011. Keduanya hilang kontak dan diduga dirompak di sekitar perairan Malaysia sejak tanggal itu.

Sin Hin 5 dan Sin Hin 6 bertolak dari Port Kelang, Malaysia sejak 23 Desember 2011 dan direncanakan berlayar menuju Serawak, Malaysia Timur, dengan membawa sekitar 40 unit muatan alat berat, dump truck serta peralatan konstruksi lain. Begitu mendengar informasi radio kedua kapal berbendera Malaysia itu diduga dirompak, Komandan KRI Pattimura-371, Letnan Kolonel Pelaut Anang N Jatmiko, mencari dan mengejar keduanya dengan pantauan udara Casa NC-212 U-621.

"Sin Hin 5 ditemukan dikandaskan di sekitar perairan Pulau Bukulimau, Bangka Belitung dan telah diubah namanya menjadi Golden 2. Mengetahui kapal tersebut kandas, ABK KRI Patimura-371 bekerja sama dengan anggota Pos TNI-AL Manggar, Lanal Bangka Belitung, melakukan penyergapan, dan didapati kapal tersebut sudah tidak berawak. Sementara Sin Hin 6 telah terpisah," kata Suropati.

Berselang dua jam, katanya, anggota-anggota TNI-AL melakukan penyisiran terhadap ABK Sin Hin 5, dan mereka ditemukan di wilayah Manggar, yaitu dari empat orang WNI, satu warga negara Malaysia dan tiga warga negara Myanmar. Seluruh ABK Sin Hin 5 saat ini ditampung di kantor Syahbandar Banggar, Babel untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara TK Sin Hin 6 telah ditarik menuju dermaga gantung milik salah satu perusahaan tambang timah di Bangka.

Seraya dengan itu pesawat TNI AL Casa U-621 dengan pilot Kapten Pelaut Hardensi lepas landas menuju daerah operasi guna melakukan pengintaian udara pada Jum’at (30/12). Setelah sasaran diidentifikasi, disimpulkan kapal yang diintai merupakan Sin Hin 5 yang dirompak sesuai dengan ciri-ciri dari data yang diperoleh dari IFC.

Temuan itu dilaporkan kepada Gugus Keamanan Laut Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI-AL dan KRI Patimura-371. Pada Sabtu (31/12), Casa U-621 itu bertolak dari Pangkal Pinang melanjutkan pengintaian, dan ditemukan Sin Hin 5 sudah dalam keadaan kandas.

"Dari pengakuan ABK Sin Hin 5, para perompak berjumlah 18 orang dan empat di antaranya membawa pistol serta sisanya membawa parang. Perompak-perompak itu melarikan diri pada saat KRI Patimura-371 melaksanakan pengejaran," kata Suropati. (ANT)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012