Jakarta (ANTARA) - Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan sinergi antara banyak pihak termasuk pemerintah, sektor swasta dan industri mampu memperkuat potensi energi terbarukan di Indonesia.
"Indonesia punya lebih dari cukup sumber energi terbarukan, potensinya lima kali lebih besar dari yang akan kita gunakan di 2060, sumber dayanya bervariasi dan tersebar di seluruh Indonesia. Seperti misalnya angin, biothermal, surya, laut. Ini (sinergi dan kolaborasi) mampu mendorong upaya kita untuk mengembangkan potensi ini," kata Dadan dalam pemaparannya di Jakarta, Kamis.
Dadan memaparkan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sumber daya Energi Baru Terbarukan (EBT) yaitu lebih dari 400 GW, namun, dari jumlah tersebut baru dimanfaatkan sebesar 2,5 persen atau 10 GW.
Pemerintah giat mendorong optimalisasi pemanfaatan EBT untuk pembangunan yang berkelanjutan dan lingkungan hidup. Keberadaan perusahaan rintisan atau startup diharapkan mampu menciptakan ekosistem bisnis EBT yang menggerakkan roda perekonomian nasional di masa mendatang.
Ia melanjutkan, sinergi dan potensi tersebut bisa semakin maksimal untuk dieksplorasi dengan peran teknologi dan bisnis di dalamnya. "Sehingga diperlukan adanya inovasi, enterpreneur, maupun startup skala kecil dan besar (untuk mendukung upaya tersebut)," kata Dadan.
Plt. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementrian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto menambahkan, kolaborasi merupakan salah satu upaya untuk target jangka panjang Indonesia mencapai Net Zero Emission/NZE (nol emisi karbon) di tahun 2060, serta pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan (green and sustainable economy).
"Ini adalah upaya jangka panjang yang ditargetkan pada tahun 2060. Ada pemanfaatan new green technology, yang dari prediksi kami akan menambah dua juta lapangan kerja baru," kata Arifin.
"Pemerintah juga melakukan berbagai upaya, salah satunya kerja sama dengan Pemerintah Jerman untuk menciptakan pelatihan kerja guna menyiapkan tenaga kerja yang familier dengan teknologi hijau ini nantinya," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Kementerian ESDM mengikuti acara dari New Energy Nexus Indonesia dan IKEA Foundation bertajuk [RE]Spark 2022 di The Westin Hotel, Jakarta, pada 2-3 Juni.
"Kami memahami bahwa memberikan sumber daya yang tepat kepada wirausaha/startup pada waktu yang tepat akan membuka solusi energi bersih yang dibutuhkan dunia untuk mengatasi krisis iklim," ujar Chief Energy Officer New Energy Nexus, Danny Kennedy.
Festival yang mengusung tema "Accelerating Transition and Igniting Innovation" ini diselenggarakan untuk mendukung dan mempercepat adopsi energi terbarukan dan inovasi ramah lingkungan, melalui rangkaian kegiatan.
Beberapa di antaranya adalah Hackathon, pameran, Investment Speed Dating, serta diskusi interaktif terkait energi terbarukan dalam sesi workshop dan seminar.
Baca juga: Konsumsi listrik rendah membuka peluang usaha
Baca juga: Pemerintah optimistis Indonesia tak akan kehabisan energi
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan energi terbarukan dari sampah organik
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022