Kami berpikir bahwa pertemuan ini bertentangan dengan proses rekonsiliasi dan persetujuan nasional, khususnya mengenai kesepakatan Kairo yang telah jelas menguraikan upaya kolektif mengenai pembangunan pemukiman, Yahudisasi Yerusalem dan agresi.

Tel Aviv/Gaza (ANTARA News/RIA Novosti) - Gerakan kemerdekaan Palestina, Hamas, pada Rabu mengecam perundingan perdamaian terakhir Palestina-Israel di Yordania, dan menyebutnya sebagai "serangan terhadap kedekatan Hamas-Fatah", RIA Novosti melaporkan.

Putaran pertama dalam 16 bulan perundingan perdamaian langsung Palestina-Israel diadakan pada Selasa di ibu kota Yordania, Amman.

Delegasi Palestina, yang dipimpin oleh anggota Fatah, Saeb Erekat, menyerahkan kepada Israel daftar usulan mengenai perbatasan dan masalah-masalah keamanan.

Israel berjanji menanggapi proposal itu dalam pertemuan bersama berikutnya.

Namun pejabat Hamas mengatakan, menentang pertemuan itu, dan menyebut perundingan itu sebagai "serangan terhadap kedekatan Hamas-Fatah dan membuang-buang waktu."

"Kami berpikir bahwa pertemuan ini bertentangan dengan proses rekonsiliasi dan persetujuan nasional, khususnya mengenai kesepakatan Kairo yang telah jelas menguraikan upaya kolektif mengenai pembangunan pemukiman, Yahudisasi Yerusalem dan agresi," kata Pemimpin Hamas Ismail Radwan.

Fatah dan Hamas menandatangani perjanjian rekonsiliasi pada 4 Mei di Kairo, mengakhiri perpecahan empat tahun mereka yang dimulai ketika Hamas mengusir pasukan Fatah dari Jalur Gaza pada 2007.

Sejak itu, Hamas telah menguasai Gaza, membatasi otoritas Fatah ke Tepi Barat.

Para pihak telah sepakat untuk menyelenggarakan pemilihan umum dan membentuk pemerintah persatuan nasional.

Proses rekonsiliasi telah terhambat, namun oleh sejumlah perselisihan antara Hamas dan Fatah, termasuk kegagalan untuk mencapai konsensus mengenai pencalonan perdana menteri dalam pemerintahan baru.

Perundingan Palestina-Israel terhenti pada September 2010 berkaitan dengan ketidaksepakatan tentang pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat, wilayah Palestina.

Palestina mengatakan, mereka tidak akan melanjutkan perundingan kecuali pembangunan permukiman untuk kaum Yahudi itu dihentikan.

(H-AK/M016)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012