"Penerimaan negara sudah bisa melebihi Rp1.000 triliun dan bisa sampai penerimaan sebesar itu patut kita syukuri," ujarnya dalam pemaparan kondisi perekonomian di Jakarta, Kamis.
Menkeu menjelaskan jumlah tersebut mengalami kenaikan Rp204,2 triliun atau sebesar 20,5 persen dari realisasi pendapatan negara dan hibah tahun lalu sebesar Rp995,3 triliun.
Menurut dia, peningkatan realisasi pendapatan tersebut disebabkan oleh penerimaan perpajakan yang mencapai Rp872,6 triliun atau sebesar 99,3 persen dari target dalam APBN Perubahan senilai Rp878,7 triliun.
Realisasi tersebut, lanjut Menkeu, naik sebesar Rp149,3 triliun atau sebesar 20,6 persen dari realisasi pada 2010 sebesar Rp723,3 triliun.
Sementara, realisasi rasio penerimaan pajak terhadap PDB atau Tax ratio mencapai 12,3 persen atau naik 1 persen dari PDB dibandingkan dengan Tax ratio pada 2010 sebesar 11,3 persen.
"Dengan kondisi seperti kemarin, pemberitaan negatif atas oknum pegawai pajak Gayus, kita bisa naik sebesar ini, pajak naik. Naik satu persen, insya Allah kita bisa benar-benar lakukan upaya yang lebih baik lagi," ujar Menkeu.
Menkeu mengatakan kinerja yang positif tersebut tercapai sebagai dampak dari kondisi makro ekonomi yang stabil, perbaikan administrasi perpajakan serta ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan.
"Kita akan mengambil langkah-langkah perbaikan kedepan. Dengan dukungan yang lebih baik, untuk mengejar penerimaan pajak terutama pajak pertambahan nilai," ujarnya.
Sedangkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp324,3 triliun atau sebesar 113,2 persen, melebihi realisasi pada target APBN Perubahan sebesar Rp286,6 triliun.
Jumlah ini, lanjut Menkeu, mengalami kenaikan Rp55,4 triliun atau sebesar 20,6 persen dari realisasi PNBP pada 2010 sebesar Rp268,9 triliun.
"Pencapaian tersebut berkaitan dengan terlampauinya sasaran hampir semua jenis PNBP," kata Menkeu.
Sementara, realisasi penerimaan hibah hanya mencapai Rp2,6 triliun atau sebesar 55,4 persen dari target dalam APBN Perubahan senilai Rp4,7 triliun. Realisasi ini lebih rendah 14,6 persen dari hibah pada 2010 sebesar Rp3 triliun.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012