Sukabumi (ANTARA News) - Lima perempuan warga Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban perdagangan manusia atau trafficking melapor ke Polres Sukabumi Kota atas kasus yang menimpanya tersebut.
Kelima perempuan yang rata-rata masih di bawah umur ini yakni Wi (18), Des (16), Ci (15) dan Ir (16) asal Kampung Cimahi Cibaraja, Desa Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dan Mut (16) warga Kampung/Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
"Saya melaporkan kasus yang menimpa anak saya ini, awalnya setelah ada informasi yang masuk ke saya anak saya sekarang berada di Sorong-Papua yang dipekerjakan sebagai wanita penghibur di salah satu club malam di sana," kata salah satu orang tua korban perdagangan manusia Noneng kepada wartawan, Kamis.
Bahkan untuk memulangkan anaknya tersebut, dirinya diminta uang oleh orang yang diduga mempekerjakan anaknya tersebut sebanyak Rp2 juta dengan alasan untuk ongkos kepulangan. "Dengan kondisi yang saya terima itu saya langsung melapor ke RT dan ke Polsek Cisaat," tambahnya.
Di tempat yang sama, Des mengatakan, awalnya dirinya dijanjikan menjadi pembantu rumah tangga atau pengasuh bayi di Kalimantan dengan gaji Rp3 juta setiap bulannya dan berangkat pada awal November 2011, tetapi kenyataannya malah dibawa ke Papua dan diperkejakan sebagai wanita penghibur di diskotik.
"Karena tidak kuat saya akhirnya melarikan diri dibantu oleh tamu yang saya layani, selain itu selama bekerja kami dan empat teman saya tidak diberi istirahat sama sekali," katanya.
Ketua Pemuda Desa Cibolangkaler, Aita Iboy Bharkawati mengatakan, saat mengetahui ada warganya yang menjadi korban perdagangan manusia dirinya dan orang tua korban langsung melaporkan kasus ini ke Mapolsek Cisaat. Lebih lanjut, dari laporan ini, akhirnya membuahkan hasil empat warganya tersebut bisa dipulangkan dalam waktu yang berbeda.
"Terakhir Ci dan Mut pulang pada Rabu, 4/1 kemarin, dari pengakuan para korban mereka dipaksa melayani lelaki hidung belang bahkan harus rela menjual keperawanannya," tambahnya.
Sementara, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Witu Urip Laksana mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini dan mengejar orang yang telah mengiming-imingi atau sebagai calo yang memberangkat mereka ke Sorong-Papua.
"Kami masih mengembangkan kasus ini dan diharapkankan oknumnya bisa tertangkap dalam waktu dekat," kata Witnu.
(KR-ADR/E001)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012