Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat ingin mengucilkan Hamas secara finansial dan politik guna membuat keadaan jadi "sangat sulit" bagi kelompok garis keras Palestina itu menjalankan pemerintahan, kata utusan AS untuk Timur Tengah, Kamis. David Welch, Asisten Menteri Luar Negeri Urusan Timur Dekat, mengatakan kepada parlemen AS bahwa Washington sedang berusaha membujuk pemerintah agar tak mengadakan pertemuan dengan pemimpin Hamas, yang menang dalam pemilihan umum Palestina, Januari, dan dipandang sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. "Kami mendesak mereka agar tak mengadakan kontak karena menurut pandangan kami, pengucilan dan tekanan harus menjadi ucapan saat ini," kata Welch, seperti dikutip AFP. Strategi AS ialah untuk "membuat fungsi mereka sebagai pemerintah jadi sangat sulit", kata Welch. "Namun jika mereka terpaksa mengadakan kontak ... kami meminta mereka memperhatikan pernyataan Kuartet," katanya. Kuartet perdamaian Timur Tengah -- Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB dan Rusia -- telah mendesak Hamas agar meninggalkan kekerasan, mengakui Israel dan menerima "peta jalan" perdamaian diplomatik. Rancangan bagi perdamaian mengharapkan berdirinya negara Palestina merdeka berdampingan dengan negara Yahudi. Welch juga mengatakan Amerika Serikat, Rabu, menerima sebanyak 30 juta dolar AS dari 50 juta dolar AS dalam bentuk bantuan langsung yang telah dimintanya agar dikembalikan oleh Pemerintah Otonomi Palestina, karena khawatir dana tersebut akan jatuh ke tangan Hamas. Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice, selama kunjungan di Timur Tengah bulan lalu, gagal menghimpun negara Arab agar mengucilkan Hamas. Arab Saudi menyatakan akan melanjutkan bantuan keuangannya bagi Pemerintah Otonomi Palestina, sementara Mesir menyatakan Hamas mesti diberi waktu. (*)
Copyright © ANTARA 2006