Palu (ANTARA News) - Bank Sulteng akan menerbitkan obligasi pada 2012 agar bisa menambah modal untuk ekspansi dan pengembangan bisnis.
Direktur Utama Bank Sulteng, Moh Ilham Soeroer, disela pelatihan para karyawannya di Palu, Rabu, mengatakan, nilai obligasi yang akan ditawarkan sekitar Rp300 miliar.
"Tahun 2012 ini, kami sudah mantap untuk menjual obligasi," katanya.
Menurut dia, Bank Sulteng sudah mempelajari sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah menerbitkan obligasi.
Ia mengatakan hasil penjualan obligasi itu akan dipakai untuk mengembangkan usaha, salah satunya adalah membuat mobil keliling agar bisa menjangkau pelayanan hingga ke tingkat kecamatan.
Menurut dia, Sulteng memiliki 176 kecamatan yang perlu dijangkau pelayanan Bank Sulteng, namun sebagian besar kecamatan tidak mungkin dilayani dengan mendirikan kantor kas atau cabang pembantu.
"Pendirian kantor kas di kecamatan itu `high cost` (berbiaya tinggi) dan bersifat statis," katanya.
Menurut dia, Bank Sulteng sulit mendanai pengembangan usaha kalau hanya mengandalkan dana yang ada, sehingga butuh tambahan modal dengan menjual obligasi.
Selain obligasi, Bank Sulteng juga berpeluang menjalin kemitraan dengan pihak swasta untuk memperkuat permodalan sebagaimana BPD lainnya kendati hal itu belum menjadi pilihan dalam waktu dekat ini.
Mantan Deputi Pemimpin Bank Indonesia Palu menginginkan Bank Sulteng bisa melakukan penjualan saham perdana (IPO) sebagaimana sejumlah bank milik pemerintah daerah lainnya.
Pada 2011, Bank Sulteng menyalurkan kredit kepada nasabah sebesar Rp565 miliar, sedangkan jumlah tabungan yang berhasil dihimpun dari warga sebanyak Rp136,9 miliar.
Jumlah giro yang ada di Bank Sulteng sebanyak Rp556,4 miliar sedangkan jumlah deposito nasabah mencapai Rp38,9 miliar.
Bank Sulteng saat ini memiliki 12 kantor cabang dan delapan kantor cabang pembantu.
(S027/A027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012