Semarang (ANTARA News) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Semarang bersiap untuk memproduksi kendaraan truk kecil (mini truck) diawali dengan perakitan komponen-komponen kendaraan yang didatangkan dari China.
"Kami datangkan sejumlah komponen mobil dari Pabrik Dongfeng China dan sudah tiba sejak pertengahan Desember 2011 kemarin," kata Kepala SMK Negeri 1 Semarang M Sudarmanto, di sela proses perakitan di Semarang, Rabu.
Di bengkel sekolah itu, satu kendaraan truk kecil berbentuk mirip mobil pikap dengan ukuran sedikit lebih besar sudah terpajang, sedangkan satu unit lagi tengah dalam proses perakitan oleh siswa dan guru.
Ia menjelaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan sekitar 300 unit mobil kepada sekitar 23 SMK di Indonesia dan setiap sekolah akan mendapatkan sekitar 12 unit masih dalam bentuk komponen.
"Komponen-komponen ini dirakit oleh sekolah menjadi mobil utuh, kemudian dijadikan percontohan bagi sekolah. Nantinya, sekolah harus bisa membuat komponen-komponen sampai merakitnya menjadi mobil," katanya.
Untuk komponen "minitruck" itu, ia mengakui sekitar 60 persen masih impor, seperti mesin dan transmisi, sedangkan 30 persennya merupakan produksi dalam negeri, seperti bak "minitruck", dashboard, dan roda.
Menurut dia, setiap sekolah memang dibedakan tipe mobil yang dijadikan proyek percontohannya, untuk SMK Negeri 1 Semarang difokuskan tipe pikap dan truk kecil, di sekolah lain untuk tipe berbeda.
Ditanya kesiapan memproduksi mobil sendiri, ia menyatakan target dari Kemendikbud tahun depan sekolah harus sudah bisa membuat mobil sendiri, dan SMK Negeri 1 Semarang akan berupaya memenuhi target tersebut.
"Kalau untuk sepeda motor, kebetulan kami sudah memproduksi sendiri dengan 75 persen komponen produksi lokal bekerja sama dengan Kanzen. Untuk mobil, kami akan siapkan secara maksimal," kata Sudarmanto.
Untuk nilai bantuan dari Kemendikbud itu, ia menyebutkan, nilainya sekitar Rp1 miliar untuk pembelian 12 unit kendaraan truk kecil yang belum dirakit, dan sementara ini baru dua unit yang sudah datang.
Senada dengan itu, Koordinator Perakitan SMK Negeri 1 Semarang Bambang Wijanarko menjelaskan, biaya produksi satu unit "mini truck" itu berkisar Rp75-85 juta dengan waktu perakitan manual 2-3 hari/unit.
"Kendaraan truk kecil ini kapasitas mesinnya sebesar 1.500 cc. Dari dua unit truk kecil yang didatangkan dari China, baru satu unit ini yang selesai dirakit dan sudah diuji coba oleh tim sekolah," katanya.
Pada kesempatan itu, truk kecil berwarna putih rakitan siswa SMK Negeri 1 Semarang itu sempat diuji coba oleh tim dengan berputar di halaman sekolah, sekaligus mengecek fungsi indikator dan lampu-lampu.
(KR-ZLS/Y008)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012