Jakarta (ANTARA News) - Jumlah korban peristiwa runtuhnya atap kereta api (KA) penumpang Nomor 907 jurusan Rangkasbitung-Jakarta diperkirakan di atas 20 orang. "Mayoritas korban yang mengalami luka ringan dan terinjak-injak telah dilarikan ke RS Pertamina dan RS Permata Hijau," kata Humas PT KAI (Persero) Daops I Jakarta Akhmad Sujadi kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat. Mengenai biaya perawatan, menurut dia, pihaknya memberikan jaminan kepada mereka (penumpang) yang memiliki karcis, sedangkan penumpang yang tidak memiliki karcis pihaknya masih mempertimbangkan untuk memberikan biaya perawatan. "Mereka yang memiliki tiket akan mendapatkan perawatan dari asuransi Jasa Raharja," katanya, seraya menyebutkan kapasitas gerbong KA tersebut sebanyak 106 orang. Sebelumnya dilaporkan atap kereta api penumpang nonor KA 907 jurusan Rangkasbitung, Banten, menuju Jakarta runtuh saat memasuki Stasiun Kebayoran Lama pada Jumat, pukul 07.33 WIB, sehingga mengakibatkan puluhan penumpang terluka. Menurut Kepala Humas Daops I PT Kereta Api (KA) Wilayah Jakarta, Achmad Sujadi, peristiwa itu terjadi karena atap di gerbong belakang dari empat gerbong di KA 907 itu tidak mampu menahan beban ratusan penumpang yang naik ke atap kereta. "Setiap hari, ratusan penumpang naik ke atap kereta. Jadi lama-lama atapnya tidak mampu menahan beban yang begitu banyak," kata Achmad. Ia mengakui penumpang yang naik ke atap tidak tertampung karena jumlah gerbong yang terbatas. "Rata-rata kereta membawa empat hingga enam gerbong karena sebagian di antaranya tengah dalam perbaikan," ujarnya. Namun ke depannya pihaknya berusaha agar setiap kereta rata-rata membawa delapan gerbong, mengingat jumlah penumpang yang cukup banyak setiap harinya. (*)

Copyright © ANTARA 2006