Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan permohonan maaf karena batal memberikan bantuan kendaraan operasional roda dua untuk RT dan RW seperti yang dijanjikan saat kampanye politik pada Pilgub 2020.

Ansar menyebut realisasi bantuan motor tersebut terkendala pada tahapan hasil konsultasi dan evaluasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) perihal mobilisasi aset.

"Rencana ini berbenturan dengan berbagai aturan termasuk mobilisasi aset yang akan tumpang tindih karena jika terealisasi akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari, termasuk menimbang anggaran kita yang difokuskan untuk penanggulangan pandemi dan pemulihan ekonomi," ujarnya di Tanjungpinang, Rabu.

Baca juga: Gubernur Kepri minta kepala daerah tunaikan janji politik

Sebagai penggantinya, Ansar mengatakan secara bertahap telah menyalurkan bantuan operasional sebesar Rp1,2 juta kepada masing-masing RT/RW di seluruh wilayah Kepri melalui dana APBD 2022.

Menurutnya, RT/RW yang menjadi unit masyarakat tingkat terkecil di lingkungan masyarakat harus menjadi perhatian pemerintah. Pembinaan kepada masyarakat melalui perangkat RT dan RW dapat mempermudah langkah pemerintah menjalankan program kerja untuk masyarakat.

"Kita mengapresiasi karena RT/RW sukses membina masyarakat di Kepri selama pandemi. RT/RW secara langsung menggerakkan masyarakat untuk divaksin sehingga pandemi COVID-19 bisa diatasi dengan baik," ucap Ansar.

Baca juga: Gubernur Kepri paparkan proyek strategis kepada Deputi Kemenko Marves
Baca juga: Gubernur sebut LKBN ANTARA sebagai mitra yang sangat dibutuhkan

Selain itu, katanya, bantuan operasional diberikan untuk tiap-tiap pos pelayanan terpadu (posyandu) sebesar Rp5 juta, transportasi pelajar, dan pelajar berprestasi di seluruh kabupaten/kota se-Kepri dengan nominal bervariasi.

Khusus bantuan operasional posyandu, lanjut Ansar, diharapkan dapat mendorong lembaga kemasyarakatan itu lebih aktif meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Ia mengatakan begitu pula dengan bantuan transportasi pelajar untuk mengurangi beban masyarakat, khususnya anak-anak pesisir dan pulau terluar yang membutuhkan bantuan transportasi dari rumah ke sekolah karena harus menyeberangi laut.

"Total anggaran tahun ini sebesar Rp11 miliar disalurkan untuk membantu RT/RW, posyandu, transportasi pelajar hingga pelajar berprestasi. Kita upayakan kegiatan ini terlaksana setiap tahun sesuai kemampuan keuangan daerah," kata Ansar.

Pewarta: Ogen
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022