"Jamilah sudah tiba di Jakarta pada tanggal 29 Desember 2011," kata Dubes Gatot Mansyur lewat pesan singkat (SMS) kepada waratawan ANTARA Kairo, Munawar Makyanie, Rabu.
Dubes Gatot dikonfirmasi atas desakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah agar segera mengurus pemulangan jenazah TKW asal Cianjur, Jawa Barat tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Departemen Wanita DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari, kepada ANTARA News, Selasa (3/1), mengatakan jenazah Jamilah masih berada di kamar es penyimpanan jenazah di Rumah Sakit King Faisal, di Arab Saudi.
"Meski sudah diberi tahu sejak Jamilah masuk rumah sakit pada tanggal 12 Desember 2011, pihak KJRI Jeddah hingga saat ini belum menengok sekalipun. Dan, akhirnya Jamilah berpulang (meninggal dunia, red.) pada tanggal 15 Desember 2011," kata Eva Kusuma yang juga anggota Komisi III DPR itu, dan meminta Kementerian Luar Negeri segera mengurus jenazah almarhumah.
Berdasarkan data yang diterima oleh Eva, Jamilah--pemilik paspor nomor:AB 022128--bertolak dari Tanah Air menuju Arab Saudi pada tanggal 12 Februari 2006 melalui PT Al Hijaz Indo Jaya, Jalan Dewi Sartika Cawang.
Menurut Eva, Jamilah sebelumnya ditemukan oleh warga negara Indonesia (WNI) di salah satu pintu Masjidilharam dalam kondisi mengenaskan.
Informasi dari relawan Buruh Migran Indonesia (BMI) di Jeddah, Basra, mengungkapkan Jamilah kelahiran Kampung Cibuntu, Desa Sukamaji, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu meninggal karena menderita TBC dan gizi buruk. (M043/A011)
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2012