Banda Aceh (ANTARA News) - Tujuh nelayan asal Tanjung Balai Asahan, Provinsi Sumatera Utara, selamat setelah sembilan jam terkatung-katung di perairan kawasan itu karena kapal mereka hancur ditabrak kapal kargo pada 30 Desember 2011.
"Kami sempat terkatung-katung sekitar sembilan jam setelah boat hancur ditabrak kapal kargo yang sedang melintas di perairan Selat Malaka, sebelum ditolong MV Limin Swordfish," kata Nasrul, awal kapal KM Rejeki Makmur di Banda Aceh, Selasa.
Ia menyebutkan, tujuh awak kapal nelayan yang terkatung-katung di lautan luas itu semuanya selamat dan kondisi sehat-sehat. "Kami tidak tahu nama kapal yang menabrak armada kami karena situasinya saat itu masih gelap," katanya menambahkan.
Tujuh awak kapal nelayan KM Rejeki yang berhasil di evakuasi tagboat MV Limin Swordfish itu dan saat ini berada di Kota Banda Aceh, masing-masing Nasrul (32), Syamsul Anwar (39), Sudarman (26), Andi Rahmat (33), Arifin (40), Najri (26) dan Mulkan (30).
Kapten tagboat MV Limin Swordfish Sinartha, menyebutkan tujuh nelayan itu ditemukan terapung-apung di perairan laut Selat Malaka, sekitar pukul 13.13 WIB Jumat (30/12).
"Kami melihat ada sejumlah orang menggunakan fiber dan melambai-lambaikan tangan minta pertolongan. Awalnya kami curiga mungkin orang yang hendak berbuat jahat, namun setelah mendekat ternyata ketujuh orang itu betul minta pertolongan, kemudian kami evakuasi ke tagboat," kata dia.
Saat itu tagboat MV Limin Swordfish dalam pelayaran dari Singapura hendak menuju India.
"Kami sudah mengontak pihak pelabuhan Belawan terkait penemuan tujuh nelayan itu. Kemudian, karena sesuai tujuan dan akan melintas perairan Aceh maka SAR menyarankan korban tabrakan itu diturunkan pelabuhan terdekat (Banda Aceh)," kata Sinartha.
Kapten kapal SAR Nasional di Aceh Supriyadi, mengatakan setelah mendapat laporan tentang tujuh nelayan yang diselamatkan MV Limin Swordfisf itu langsung dilakukan persiapan penyambutan di perairan laut sekitar 1,5 mil dari pesisir pantai Kota Banda Aceh.
Saat berada di pelabuhan Ulee Lhue (Banda Aceh), ketujuh nelayan korban penabrakan kapal kargo disambut isak tangis dan haru oleh keluarganya yang ada di Kota Banda Aceh.
"Kami akan memulangkan dan menyerahkan ketujuh nelayan selamat itu ke SAR Nasional di Medan, yang selanjutnya diserahkan kepada keluarga mereka di Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara," kata dia menjelaskan.
(A042)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012