Yangoon (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2006 tentang paket kebijakan perbaikan iklim investasi. "Ini sangat penting. Kita sedang dan terus memperbaiki iklim investasi," kata Presiden kepada wartawan di Yangoon, ibukota Myanmar, Kamis, sebelum kembali ke tanah air. Presiden melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam, Kamboja dan Myanmar mulai 27 Februari hingga 2 Maret 2006. Presiden berada di Myanmar pada 1-2 Maret 2006. Inpres tersebut, katanya, ditandatangani pada 27 Februari 2006, sebelum berangkat ke Brunei. Ia mengatakan, saat ini sebagian iklim investasi yang dikehendaki sudah terwujud, namun sebagian ada hampir terwujud, sementara sebagian lagi belum terwujud.Presiden hanya mengatakan bahwa paket tersebut secara gamblang berisi mengenai hal yang ingin dicapai dalam perbaikan iklim investasi, siapa yang melaksanakannya, bentuknya kebijakannya apakah peraturan pemerintahan atau yang lainnya, serta mekanismenya. "Mudah-mudahan dengan paket tersebut semua bisa dilihat nyata, diukur kemajuannya dan bisa dijelaskan dengan gamblang," katanya. Dengan paket tersebut, Presiden berharap, tidak ada distorsi atau penyimpangan dalam melakukan investasi. Presiden mengatakan bahwa iklim investasi Indonesia sudah berubah menuju arah yang baik, dan jika ada yang mengatakan bahwa iklim investasi Indonesia buruk, maka mungkin terjadi pada tiga atau lima tahun yang lalu. Namun, katanya, tiap tahun ada perubahan sehingga iklim investasi semakin baik. Saat ini permasalahan yang dihadapi dalam memperbaiki iklim investasi sudah bisa diidentifikasi sehingga upaya perbaikan iklim investasi sudah lebih tajam, lebih terarah dengan ukuran yang lebih pasti, demikian Presiden Yudhoyono. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006