Jakarta (ANTARA) - Vice Chairman Social Economy Acceleration Lab (SEAL) Amazon Web Services (AWS) Priyantono Rudito PhD memaparkan keunggulan wanita pemimpin bisnis yang mampu keluar dari krisis akibat pandemi COVID-19, bahkan membawa perusahaan tidak hanya bertahan, namun juga tumbuh.

"Mereka (wanita pemimpin bisnis) mampu memimpin dengan sebuah arahan yang jelas, bagaimana orang yang dipimpinnya itu bekerja dan sekaligus hidup dengan tujuan yang tinggi dan berkarier," kata Priyantono yang menjadi pembicara dalam virtual awarding dan webinar "The Most Extraordinary Women Business Leaders" di Jakarta, Selasa.

Priyanto juga menjadi juri pada ajang yang diselenggarakan SWA Media Group tersebut mengatakan para wanita yang menjadi pemimpin di dunia bisnis itu mampu menggeser tantangan 3S (Securing, Surviving, dan Sustaining) era pandemi menjadi 3R (Rebound, Recovery, dan Restart) pada masa kini, karena kemampuan mereka dalam hal melakukan kontekstualisasi terhadap situasi secara tepat dan profesional.

Selain itu, kata dia, ada dua kemampuan lain dari para pemimpin wanita yang berhasil membawa bisnis mereka keluar dari jebakan krisis akibat pandemi adalah kemampuan kolaborasi baik vertikal dan horizontal, bahkan sampai ke milenial.

Kemudian, dengan kemampuan kolaborasi yang cerdas itu, mereka memperluas dengan co-creation dengan membuat peta jalan pertumbuhan perusahaan.

"Itu lesson learn riset kami pada tahun ini, bagaimana wanita pemimpin bisnis menghadapi situasi yang tidak mudah," kata Priyanto. Ia pun berharap kemampuan wanita pemimpin bisnis tersebut kelak mampu mengakselerasi pembangunan ekonomi nasional.

Baca juga: Perempuan pemimpin ungkap pentingnya pendidikan hingga enterprenership

Sementara itu, Group Chief Editor SWA Media Kemal E Gani mengemukakan, pihaknya memberikan penghargaan "The Most Extraordinary Women Business Leaders" karena masih sedikit perempuan yang menjadi pemimpin atau direksi pada perusahaan di Indonesia.

Kemal mencontohkan dari 512 direksi BUMN hanya sekitar 10 persen wanita yang menjadi dan sisanya 90 persen didominasi direksi dari kalangan pria. Kemudian dari 110 CEO di BUMN, hanya enam persennya wanita.

Demikian pula dengan perusahaan publik. Menurut dia, dari 2.591 direksi perusahaan publik hanya 14 persen wanita dan dari 676 CEO-nya hanya enam persen wanita.

"Karena itulah sebagai bentuk dukungan peran pemimpin wanita, Majalah SWA mengadakan pemilihan The Most Extraordinary Women Business Leaders 2022 melalui 4 tahap. Hasilnya, lolos 19 pemimpin wanita dengan predikat The Most Extraordinary Women Business Leaders 2022," kata Kemal.

Mereka antara lain Siwi Peni (Direktur PT Perkebunan Nusantara XII), Petronella Soan (Chief Operating Officer PT Central Mega Kencana), FM Venusiana R (Direktur Consumer Service Telkom Indonesia), Dewi Muliaty (CEO PT Prodia Widyahusada Tbk), Lynn Ramli (Presiden Direktur PT Bussan Auto Finance), Windawati Tjahjadi (CEO Astra Life) plus Evie Yulin (Presiden Direktur PT Merck Tbk).

Selain itu, kata Kemal, SWA memberi penghargaan kepada Top 100 Women Business Leader of The Year 2022 diantara Maya Watono (Direktur Pemasaran & Program Pariwisata InJourney), Evaliny (CFO The Harvest Group), Gita Tiffani Boer (Direktur PT Astra International Tbk), Imelda Widjaja (Direktur Kepatuhan PT Bank DBS Indonesia), Prita Kemal Gani (Founder & CEO LSPR Communication and Business Institute) serta Indivara Erni (Risk Director PT Bank Mega Tbk).

Baca juga: Sejumlah CEO ungkap strategi bertahan-tumbuh di tengah multidisrupsi
Baca juga: Praktisi sebut pentingnya ciptakan pemimpin dari internal perusahaan

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022