Meskipun kita tidak tahu mengenai apakah akan terjadi erupsi atau tidak namun antisipasi harus terus dilakukan.
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan BNPB sedang menyiapkan antisipasi terburuk terhadap kemungkinan erupsi Gunung Ijen Bondowoso.
"BNPB akan tetap siaga dan memperkuat posko yang telah didirikan, kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Selasa.
Sutopo menjelaskan, Kepala BNPB Syamsul Maarif menginstruksikan kepada seluruh jajaran BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk terus siaga dan menyiapkan kemungkinan terburuk.
"Meskipun kita tidak tahu mengenai apakah akan terjadi erupsi atau tidak namun antisipasi harus terus dilakukan," katanya.
Ia menjelaskan, wilayah yang menjadi kawasan rawan bencana meliputi tiga desa yang terletak di sekitar Gunung Ijen.
Tiga desa tersebut yakni Desa Kali Anyar, Kali Gedang, dan Sumberejo.
"Masyarakat dilarang mendekat pada batas radius 1,5 kilometer dari Kawah Ijen yang menyimpan volume air 30 juta meter kubik dengan tingkat keasaman yang mematikan lebih dari air accu," katanya.
Untuk itu, setiap warga diminta untuk tidak panik meski harus tetap waspada dan tidak gampang mempercayai informasi yang salah terkait Gunung Ijen.
Ia juga menjelaskan, BNPB telah menyalurkan anggaran sebesar Rp466 juta untuk kebutuhan dua minggu.
Ia menambahkan, ancaman letusan Gunung Ijen bukan awan panas, lontaran material pijar, abu vulkanik namun tumpahan air di Kawah Ijen.
(W004/A011)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012