Medan (ANTARA News) - Pencarian terhadap Amran (45), korban tabrakan kapal pukat trawl di perairan Belawan Medan, dihentikan memasuki hari keempat pascakejadian.

"Mulai hari ini, upaya pencarian terhadap Amran dihentikan," kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Deli Serdang M. Sahri kepada ANTARA di Medan, Selasa.

Setelah tiga hari dilakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, lanjut dia, belum juga ada terlihat tanda-tanda dimana keberadaan Amran.

Pencarian terhadap nelayan tradisional asal Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang itu melibatkan beberapa kapal dari Satuan Kepolisian Perairan (Satpolair) Polda Sumatera Utara dan dibantu belasan perahu nelayan Deli Serdang.

Lokasi pencarian meliputi sebagian besar wilayah perairan Belawan Medan dengan menelusuri hingga sejauh tiga mil dari garis pantai.

"Laporan sementara dari kalangan nelayan Deli Serdang yang ikut melakukan pencarian, hingga kini belum ada tanda-tanda yang menunjukkan keberadaan Amran," ucap Sahri.

Amran merupakan tiga nelayan tradisional yang menjadi korban kecelakaan laut tersebut, setelah perahu mereka yang berkapasitas empat gross ton (GT) diduga kuat ditabrak oleh kapal pukat trawl sekitar 40 GT.

Sedangkan dua orang rekan korban, masing-masing Untung dan Emi berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang beberapa saat melintas tidak jauh dari lokasi kejadian perkara.

HNSI Deli Serdang minta kepada Polda Sumut agar menangkap kapal pukat trawl yang diduga dengan kecepatan tinggi menabrak perahu nelayan tradisional dari Deli Serdang.

"Peristiwa tabrakan antara kapal pukat trawl dengan perhu nelayan itu bukan hanya menyebabkan satu orang hilang, tetapi juga membuat perahu nelayan ikut karam," ujarnya.

Informasi sementara yang dihimpun HNSI Deli Serdang, menyebutkan bahwa identitas kapal pukat trawl yang terlibat tabrakan dengan perahu nelayan itu belum diketahui.

Identitas kapal pukat trwal dan pemiliknya belum diketahui karena beberapa saat setelah kejadian, pukat harimau itu langsung meninggalkan tempat peristiwa.

Pihak HNSI Deli Serdang memperoleh informasi yang menyebutkan bahwa kapal pukat trawl yang menabrak perahu nelayan itu diduga sering berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan.

"Kami berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap penyebab peristiwa ini," ujar Hasri.

(ANT-197M019)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012