Jakarta (ANTARA) - Yayasan Internet Indonesia didukung Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah memberikan pendidikan gratis teknologi informasi (TI) bagi pelajar SMP, SMA, dan SMK di daerah itu yang berasal dari keluarga pra sejahtera.

Program pendidikan itu dikemas melalui Rumah Teknologi Indonesia (RTI), dengan peserta terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT seperti Basic Computer Network, Android Programming, UI/UX design, dan Digital Entreprenuer Class dari pengajar yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Baca juga: Bappenas: Teknologi dapat dukung capaian pembangunan berkelanjutan

“Masa pendidikannya akan dilaksanakan maksimal tiga bulan untuk satu kelompok pelajar terseleksi,” kata Chairman Yayasan Internet Indonesia Jamalul Izza dalam pernyataan pers, Selasa.

Jamalul melanjutkan, kelas yang tersedia untuk program pendidikan tahun ini adalah kelas pemula dan lanjutan. Kelas pemula ini ditujukan bagi peserta SMP dan kelas lanjutan untuk siswa SMA atau SMK. Setiap kelas yang dilalui memiliki tujuan yang berbeda-beda.

“Pada Kelas Pemula, peserta akan dibekali dengan dasar-dasar coding untuk anak. Tujuannya mendorong serta meningkatkan kemampuan logika yang akan berdampak pada kemampuan berpikir siswa dalam aspek-aspek kehidupan," jelasnya.

Baca juga: Teknologi informasi faktor kunci kembangkan pengetahuan

Sedangkan pada Kelas Lanjutan, peserta akan diberikan penerapan dasar aplikasi dan website sampai mampu membangun aplikasi dan website dengan baik dan benar.

Seleksi peserta RTI ini juga menggunakan skema talent mapping. Talent mapping ini berupa serangkaian tes atau assessment yang dilakukan dengan tujuan menemukan potensi diri atau bakat yang ada di dalam diri orang lain.

Talent mapping juga dapat diartikan sebagai upaya pemetaan bakat yang nantinya akan sangat membantu dalam perbaikan, peningkatan, dan pengembangan bakat atau keahlian, dan selanjutnya termasuk menentukan posisi yang tepat dalam perusahaan pada saat proses rekrutmen dilakukan.

“Nantinya di akhir pendidikan akan dibuat acara booth camp. Ini bertujuan untuk melatih team work. Selain itu, di setiap hari Jumat akan ada kelas kebangsaan dan entrepreneurship,” ungkap dia.

Persyaratan untuk mengikuti program itu, antara lain memiliki nilai rata-rata matematika dan bahasa Inggris minimal 8, yang dibuktikan dengan copy rapor asli.

Kemudian, tergolong siswa dari keluarga pra-sejahtera, direkomendasikan oleh sekolah siswa dan setiap sekolah dapat merekomendasikan sampai 5 peserta, bersedia untuk memberikan komitmen mengikuti pendidikan sampai selesai.

Dengan usaha ini, Jamal berharap Yayasan Internet Indonesia bisa turut membantu meningkatkan kemampuan SDM di era industri 4.0 khususnya di wilayah Kota Surakarta.

Selain itu, juga mendorong percepatan pembangunan Smart City Surakarta dengan menyiapkan SDM yang terampil dan kompetitif.


Baca juga: Rata-rata perempuan hanya lulusan SD

Baca juga: Pakar harap BSSN dan Kominfo tingkatkan kemandirian TI Indonesia

Baca juga: Kemenparekraf-Huawei kerja sama pemanfaatan teknologi informasi

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022