Timika, Papua (ANTARA News) - Presiden Direktur & CEO PT Freeport Indonesia, Armando Mahler, mengimbau para karyawan yang mogok kerja serta karyawan yang tetap bekerja agar melakukan rekonsiliasi guna menciptakan iklim kerja yang harmonis.
"Tantangan ke depan yang akan kita hadapi setelah berakhirnya aksi pemogokkan ini adalah kemampuan kita sebagai satu organisasi untuk melakukan rekonsiliasi," katanya, di Timika, Selasa.
Ia menambahkan, "Mari kita melihat ke depan dan jangan hanya terpaku untuk melihat ke belakang. Mari kita bersama-sama melewati tantangan ini dan berpikiran positif serta konstruktif demi kemajuan perusahaan."
Kepada para karyawan yang terus bekerja selama aksi pemogokkan, Armando mengimbau agar dapat menyambut rekan-rekan kerja mereka yang terlibat pemogokkan kerja selama lebih dari tiga bulan di Timika.
Bagi karyawan yang terlibat pemogokkan, Armando meminta agar mereka segera memberikan kontribusi nyata yang positif dan segera bekerja kembali.
Menurut Armando, tantangan yang dihadapi PT Freeport ke depan jauh lebih berat terutama bagaimana meningkatkan pengamanan area kerja dari aksi penembakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, bagaimana memperbaiki komunikasi Freeport dengan pihak eksternal seperti media dan para pejabat pemerintahan, bagaimana membangun hubungan industrial yang lebih harmonis lagi dan bagaimana mencapai target produksi dengan selamat.
Ia mengakui selama periode 2011, PT Freeport mengalami banyak tantangan, baik dari dalam maupun dari luar.
Dari dalam perusahaan, masalah yang dihadapi yaitu aksi mogok kerja ribuan karyawan yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan sejak 15 September 2011 yang mengakibatkan terhentinya operasi perusahaan selama beberapa waktu.
Sementara dari luar perusahaan yaitu kembali munculnya beberapa aksi penembakan di wilayah operasi pertambangan Freeport yang memakan korban jiwa dan korban luka-luka.
Berbagai persoalan yang terjadi di Freeport tersebut, katanya, mendapat perhatian ekstra dari media massa baik dalam maupun luar negeri.
Sementara itu ribuan karyawan Freeport yang menggelar mogok kerja di Timika selama lebih dari tiga bulan, hingga saat ini belum seluruhnya kembali ke tempat kerja mereka di Tembagapura.
Ketua Bidang Humas PUK SPSI PT Freeport Derek Motte mengatakan kegiatan mobilisasi karyawan Freeport dan perusahaan kontraktor kembali ke Tembagapura dalam skala besar akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. (E015)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012