Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomitmen memperkuat kebijakan agar belanja dapat lebih baik (spending better), melalui penerapan zero based budgeting yang berorientasi pada sasaran dan target pembangunan nasional, untuk mendukung peningkatan kualitas belanja 2023.

"Pemerintah berkomitmen akan melakukan penguatan kebijakan spending better," katanya dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan tetap melanjutkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas belanja sekaligus mendorong belanja yang menciptakan multiplier effects dalam mendorong akselerasi transformasi ekonomi.

Baca juga: Sri Mulyani: Asumsi inflasi 2-4 persen pada 2023 cukup realistis

Pemerintah juga berkomitmen untuk tetap mengarahkan kebijakan belanja tahun depan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur dan penguatan reformasi struktural.

Kebijakan belanja 2023 turut diarahkan untuk peningkatan produktivitas dalam rangka mendukung transformasi ekonomi serta penguatan instrumen automatic stabilizer.

Penguatan instrumen automatic stabilizer dilakukan antara lain melalui berbagai program perlindungan sosial yang adaptif sebagai jaring pengaman bagi masyarakat miskin dan rentan.

"Ini penting di tengah kondisi perekonomian yang masih dibayangi ketidakpastian serta untuk persiapan menuju masa endemi," tegasnya.

Baca juga: Menkeu: Reformasi sektor keuangan tak hanya tugas pemerintah dan DPR

Sejalan dengan komitmen spending better, Sri Mulyani menekankan bahwa kualitas belanja daerah harus semakin ditingkatkan untuk memperkuat kualitas desentralisasi fiskal.

Peningkatan kualitas belanja daerah sekaligus menjadi instrumen penting dalam pemulihan ekonomi daerah pascapandemi COVID-19.

Ia mengingatkan bahwa dana daerah harus sebesar-besarnya dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dan tidak boleh hanya mengendap di perbankan.

"Ketika kualitas desentralisasi meningkat dan ekonomi pulih, ini menjadi dua kutub yang bekerja sangat kuat. Bisa membantu pemerintah menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di daerah," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani: Perubahan iklim hingga pengetatan likuiditas ancam dunia

Baca juga: Menkeu: Perluasan sumber keuangan jadi pilar reformasi sektor keuangan

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022