Penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama kurun Maret-September 2011 berkaitan dengan sejumlah faktor yakni inflasi, penurunan harga komoditas bahan pokok, peningkatan penghasilan petani, membaiknya perekonomian nasional, dan penurunan t
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen) atau berkurang 0,13 juta orang dari jumlah penduduk miskin pada Maret 2011.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2011 penurunan penduduk miskin selama periode Maret-September 2011 terjadi di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Data BPS menunjukkan, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan yang pada Maret 2011 tercatat 11,05 juta orang (9,23 persen) mengecil 0,14 persen menjadi 10,95 juta orang (9,09 persen pada September 2011.
Jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan yang pada Maret 2011 sebanyak 18,97 juta (15,72 persen) pada September 2011 juga tercatat berkurang 0,13 persen menjadi 18,94 juta (15,56 persen).
Menurut Suryamin, penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama kurun Maret-September 2011 berkaitan dengan sejumlah faktor yakni inflasi, penurunan harga komoditas bahan pokok, peningkatan penghasilan petani, membaiknya perekonomian nasional dan penurunan tingkat pengangguran terbuka.
"Selama Maret-September 2011 inflasi umum relatif rendah, sebesar 2,25 persen. Beberapa komoditas bahan pokok yang banyak dikonsumsi penduduk seperti minyak goreng, gula pasir, cabai rawit dan cabai merah juga turun," kata Suryamin.
Penghasilan petani, ia menambahkan, berdasarkan tren peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) sepanjang Maret-September 2011 juga menunjukkan peningkatan.
Selain itu, perekonomian nasional selama triwulan ketiga tahun 2011 juga tumbuh cukup baik, sebesar 6,4 persen dari triwulan pertama tahun 2011.
"Pengeluaran rumah tangga meningkat sebesar 3,6 persen pada periode yang sama," katanya.
Ia menambahkan, jumlah pengangguran terbuka juga mengalami penurunan sebesar 0,24 persen dari 34,19 persen ke Agustus 2011 sementara jumlah pekerja tidak penuh meningkat dari 34,19 juta menjadi 34,59 juta.
Lebih lanjut Suryamin menjelaskan pula bahwa berdasarkan Susenas September 2011, persentase penduduk miskin paling besar di Pulau Maluku dan Papua yakni sebesar 25,25 persen serta persentase penduduk miskin terkecil di Pulau Kalimantan (6,88 persen).
Menurut data BPS, sebagian besar penduduk miskin berada di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 16,74 juta orang. Sementara wilayah yang tercatat memiliki paling sedikit penduduk miskin adalah Kalimantan (0,97 juta orang). (M035)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012