Meulaboh (ANTARA News) - Panglima Kodam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Adi Mulyono menegaskan bahwa aksi penembakan yang menewaskan warga Aceh pada malam tahun baru 2012 tidak terkait unsur politik pemilukada.

"Saya tegaskan aksi penembakan yang terjadi selama ini sama sekali tidak mengarah untuk menganggu berlangsungnya pemilukada di Aceh," katanya disela meninjau lokasi program ketahanan pangan nasional TNI di Kecamatan Meureubo, Meulaboh, Senin.

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi aksi penembakan terhadap warga sipil di tiga lokasi berbeda yang menyebabkan empat pekerja dan seorang penikmat kopi tewas, sementara delapan warga lain menderita luka berat.

Pangdam Adi Mulyono mengatakan, aksi tersebut diduga kuat dilakukan oleh oknum kelompok tertentu yang hanya memiliki kepentingan pribadi dan tidak ada kaitannya mengarah pada mengacaukan suasana pilkada damai Aceh.

Kendati pun demikian Pangdam mengakui masih ada peredaran senjata illegal ditangan orang yang tidak benar di wilayah Aceh, meskipun 227 pucuk senjata api illegal terhitung satu tahun kepemimpinannya sudah berhasil diamankan.

"Menyangkut suasana pemilukada sampai hari ini saya fikir masih kondusif berjalan sebagaiman sudah ditetapkan dan yang melakukan aksi brutal penembakan itu memiliki kepentingan lain," tegasnya.

Aparat kepolisian dibantu pihak TNI terus memburu pelaku kejahatan tersebut sampai ditemukan karena diyakini kepolisian sudah mengidentifikasi para pelaku penembak brutal itu.

Lebih lanjut dikatakan, selama ini belum ada satu pun pihak melapor atau pun mengaku terancam karena maju sebagai kandidat calon pemimpin daerah pada pemilukada Aceh.

Kendati demikian jajaran TNI mengharapkan kepada kelompok apa pun itu yang masih memegang senjata api illegal segera menyerahkannya kepada aparat berwajib.

"Keberadaan senjata illegal itu masih ada ditangan orang yang tidak benar, karena itu kita mengimbau untuk segera menyerahkannya agar kondisi wilayah Aceh ini tetap terjaga keamanannya," pungkasnya.

(ANT-285)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012