Fakfak (ANTARA) - Kelompok Masyarakat Pengawas atau Pokmaswas Nusa Matan melakukan patroli mengawasi kawasan konservasi taman perairan Teluk Berau Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, aman dari aktivitas ilegal yang merusak ekosistem laut setempat.
Pokmaswas Nusa Matan yang melakukan patroli jaga laut kawasan konservasi taman perairan Teluk Berau Kabupaten Fakfak terdiri dari tiga kelompok yakni kelompok Pigpig Sekar, kelompok Wertuar, dan kelompok Arguni.
Pokmaswas Nusa Matan Koordinator Kelompok Pigpig Sekar, Ahmad Biaruma di Kampung Ugar, Senin, mengatakan bahwa patroli jaga laut kawasan konservasi taman perairan Teluk Berau sudah berjalan sejak 2018 setahun setelah Pokmaswas dibentuk pada 2017.
Dia mengatakan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh kelompok Pigpig Sekar rutin tiga kali dalam sebulan dengan melibatkan seluruh masyarakat adat. Satu tim patroli terdiri dari tiga orang dan satu orang hanya satu kali melakukan patroli selanjutnya berganti dengan orang lain sebab semua masyarakat setempat terlibat dalam aktivitas patroli jaga laut.
Baca juga: Kemenhub dorong optimalisasi muatan balik tol laut di Fakfak Papua
Baca juga: Pokmaswas Nusamatan Fakfak dorong perkam bersama jaga laut
Menurut dia, ada upah yang diperoleh masyarakat yang melakukan patroli yakni satu hari sebesar Rp100.000 yang bersumber dari BLUD UPTD Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dikatakan bahwa sejak melakukan patroli 2018 hingga sekarang belum ditemukan aktivitas ilegal seperti penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan lainnya yang merusak ekosistem terumbu karang.
Ia pun bersyukur karena masyarakat setempat secara bertahap mulai memahami konservasi pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan sehingga melakukan penangkapan ikan dengan alat yang tidak merusak ekosistem terumbu karang.
Koordinator Kelompok Wertuar, Ahmad Heremba yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa patroli jaga laut yang dilakukan oleh kelompok Wertuar atas kesadaran sendiri dengan menggunakan perahu mesin milik sendiri.
Menjaga kelestarian laut dari aktivitas ilegal seperti penangkapan dengan bahan peledak, sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sendiri terutama ikan melimpah sehingga masyarakat tidak perlu mencari ikan jauh dari kampung.
Ia menjelaskan bahwa kelompok Wertuar tidak hanya patroli saja, tetapi juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pentingnya menjaga kelestarian biaota di kawasan konservasi taman perairan Teluk Berau agar terus berkelanjutan untuk kehidupan generasi di masa yang akan datang.
"Ada dukungan dari pemerintah dalam hal ini BLUD UPTD Kementerian Kelautan dan Perikanan tapi tidak banyak. Hal itu tidak menjadi kendala bagi kami sebab menjaga laut lebih penting bagi kehidupan di masa yang akan datang," ujar dia.*
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022