Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Aceh masih berpotensi diterjang angin berkecepatan tinggi yakni maksimal 55 km per jam dalam dua hari ke depan, sehingga warga diminta waspada terhadap dampak bencana yang ditimbulkan.
“Kecepatan angin mencapai 55 km per jam ini bisa mengakibatkan pohon tumbang, atap rumah beterbangan, maka masyarakat perlu waspada,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin.
Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang mulai melanda wilayah Aceh sejak Sabtu (28/5) lalu. Hampir di seluruh Aceh atap rumah warga beterbangan, pohon-pohon tumbang di jalan, bahkan menimpa rumah warga.
Namun, kata Zakaria, kecepatan angin di wilayah Aceh per hari ini sudah sedikit berkurang dibandingkan dalam dua hari yang lalu yang mencapai maksimal 100 km per jam atau kecepatan ekstrem.
Baca juga: Angin kencang sebabkan 25 rumah rusak di dataran tinggi Gayo Aceh
Baca juga: BPBD usulkan siaga darurat bencana cuaca ekstrem di Aceh Besar
Normalnya, lanjut Zakaria, kecepatan angin di wilayah Aceh di akhir bulan ini hingga Agustus antara 30-40 km per jam.
“Hari ini sudah sedikit melandai, antara 10-55 km per jam dan ini bisa bertahan hingga dua hari ke depan. Kalau sampai 55 km per jam maka ini sudah angin kecepatan tinggi,” kata Zakaria.
Sedangkan tinggi gelombang laut, kata dia, BMKG masih memprediksi mencapai 4 meter atau lebih di perairan Aceh. Ia meminta nelayan agar tidak melaut dulu. Apabila tetap melaut maka jangan terlalu ke tengah demi menjaga keselamatan.
“Kita imbau waspada potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter atau lebih di wilayah perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh, Selat Malaka bagian Utara, Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya,” katanya.
Sementara di perairan Lhokseumawe, penyeberangan Banda Aceh-Sabang, dan penyeberangan Meulaboh-Simeulue ketinggian gelombang antara 0.01 - 2.50 meter.
“Ini sudah dalam kategori tinggi. Maka kalau juga harus melaut maka jangan terlalu ke tengah guna menghindari musibah," kata Zakaria.*
Baca juga: BMKG prediksi cuaca ekstrem masih landa Aceh hingga tiga hari ke depan
Baca juga: Sejumlah fasilitas dan rumah di Aceh rusak akibat angin kencang
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022