jangan lupa dipantau warganya yang tinggal di rusunawaSurabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memprioritaskan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk masyarakat berpenghasilan rendah saat meresmikan rusunawa di Gunung Anyar Sawah, Kota Pahlawan, Jawa Timur, Senin.
Saat peresmian rusunawa, Wali Kota Eri mengatakan, rusunawa bukan untuk dihuni warga selamanya, melainkan memang masuk dalam kategori MBR, yang gajinya di bawah Rp1,5 juta.
"Tapi, kalau sudah bisa bayar cicilan motor, mencicil barang lainnya, itu bukan MBR lagi," ujar dia.
Selain itu, Eri juga berpesan kepada jajarannya yang hadir, untuk teliti dan lebih selektif sebelum memberikan fasilitas rusunawa kepada calon penghuni agar tepat sasaran.
Ketika sudah tepat sasaran, lanjut dia, maka Pemkot Surabaya akan memberikan bantuan, salah satunya dengan pemberdayaan masyarakat untuk menunjang pendapatan penghuni rusunawa ke depannya.
Baca juga: Bapemperda: Rusunawa 25 lantai untuk MBR Surabaya terkendala regulasi
Baca juga: Wali Kota Surabaya minta ASN tinggal di rusunawa dikeluarkan
Eri menekankan, pemberdayaan MBR yang menghuni rusunawa sebisa mungkin pendapatannya meningkat minimal kurang dari satu tahun hingga dua tahun. "Tugasnya pemerintah adalah bagaimana mengubah nasibnya warga Surabaya, dari pendapatan warga yang rendah menjadikan memiliki pendapatan yang lebih tinggi," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, memberikan pendampingan terhadap warga penghuni rusunawa, agar dalam waktu dua tahun ke depan bisa segera lepas dari status MBR.
Oleh karena itu, dia meminta jajaran Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya untuk berkolaborasi, memberikan pelatihan dan pendampingan agar pendapatan penghuni rusunawa meningkat per kapita menjadi Rp5 juta.
"Kalau sampai masuk rusunawa, tapi tidak ada perubahan, hidupnya tidak ada perkembangan, pendapatannya masih sama, itu yang salah pemerintahnya, termasuk saya, salah besar. Lurah dan camat ya gitu, jangan lupa dipantau warganya yang tinggal di rusunawa," ujar Eri.
Terakhir, Eri berpesan, agar penghuni Rusunawa Gunung Anyar Sawah tidak lupa merawat dan menjaga hunian vertikal itu dengan baik. dia menegaskan sekali lagi, kalau hunian tersebut sifatnya sementara dan bergantian dengan warga MBR yang lain.
Baca juga: Pimpinan DPRD minta pendataan seluruh penghuni rusunawa di Surabaya
Eri menekankan, pemberdayaan MBR yang menghuni rusunawa sebisa mungkin pendapatannya meningkat minimal kurang dari satu tahun hingga dua tahun. "Tugasnya pemerintah adalah bagaimana mengubah nasibnya warga Surabaya, dari pendapatan warga yang rendah menjadikan memiliki pendapatan yang lebih tinggi," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, memberikan pendampingan terhadap warga penghuni rusunawa, agar dalam waktu dua tahun ke depan bisa segera lepas dari status MBR.
Oleh karena itu, dia meminta jajaran Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya untuk berkolaborasi, memberikan pelatihan dan pendampingan agar pendapatan penghuni rusunawa meningkat per kapita menjadi Rp5 juta.
"Kalau sampai masuk rusunawa, tapi tidak ada perubahan, hidupnya tidak ada perkembangan, pendapatannya masih sama, itu yang salah pemerintahnya, termasuk saya, salah besar. Lurah dan camat ya gitu, jangan lupa dipantau warganya yang tinggal di rusunawa," ujar Eri.
Terakhir, Eri berpesan, agar penghuni Rusunawa Gunung Anyar Sawah tidak lupa merawat dan menjaga hunian vertikal itu dengan baik. dia menegaskan sekali lagi, kalau hunian tersebut sifatnya sementara dan bergantian dengan warga MBR yang lain.
Baca juga: Pimpinan DPRD minta pendataan seluruh penghuni rusunawa di Surabaya
Baca juga: Sejumlah ASN di Surabaya mulai tinggalkan rusunawa
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad mengatakan, Rusunawa Gunung Anyar Sawah yang hari ini diresmikan masing-masing ada 100 unit di blok A dan di blok B
Irvan menjelaskan, peresmian rusunawa Gunung Anyar Sawah ini merupakan bagian dari visi dan misi wali kota mengentaskan kemiskinan, zero stunting, mengurangi pengangguran dan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Pahlawan.
"Selain Rusunawa Gunung Anyar Sawah ini, ada juga di 20 lokasi lainnya totalnya 105 blok dengan jumlah unitnya 5.157 dan penghuninya total ada 25.712. Sedangkan yang baru ini baru 25 orang, karena kan verifikasinya ketat dan harus MBR ya," kata Irvan.
Baca juga: Biaya pengelolaan rusunawa di Surabaya capai Rp15 miliar per tahun
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad mengatakan, Rusunawa Gunung Anyar Sawah yang hari ini diresmikan masing-masing ada 100 unit di blok A dan di blok B
Irvan menjelaskan, peresmian rusunawa Gunung Anyar Sawah ini merupakan bagian dari visi dan misi wali kota mengentaskan kemiskinan, zero stunting, mengurangi pengangguran dan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Pahlawan.
"Selain Rusunawa Gunung Anyar Sawah ini, ada juga di 20 lokasi lainnya totalnya 105 blok dengan jumlah unitnya 5.157 dan penghuninya total ada 25.712. Sedangkan yang baru ini baru 25 orang, karena kan verifikasinya ketat dan harus MBR ya," kata Irvan.
Baca juga: Biaya pengelolaan rusunawa di Surabaya capai Rp15 miliar per tahun
Baca juga: Pemkot Surabaya siapkan rusunawa untuk korban kebakaran Aspol
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022