Mudah-mudahan, masing-masing perajin saling menghormati serta tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan pihak lain, seperti saling banting harga produk kerajinan.

Jepara, Jawa Tengah (ANTARA News) - Desa Mulyoharjo, Kecamatan Kota merupakan sentra kerajinan patung dan ukir dicanangkan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Jepara sebagai desa wisata industri kreatif.

Pencangan desa wisata yang dilakukan di SD 5 Mulyoharjo dihadiri Bupati Jepara Hendro Martojo, Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf DK Subandi, serta para calon bupati dan wakil bupati Ahmad Marzuqi, Khaeron Syariefudin, dan Aris Isnandar serta masyarakat desa setempat.

Menurut Ketua Organisasi Centra Industri (OCI) Jepara, Purwanto, untuk mendukung pencanangan Desa Mulyoharjo sebagai desa wisata industri kreatif, sudah dipersiapkan sejak lama, salah satunya membangun budaya masyarakat menciptakan kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar, serta menciptakan suasana nyaman dan ramah bagi pengunjung yang datang ke desa setempat.

Sebelum dicanangkan sudah dilakukan beberapa upaya untuk mendukung desa ini menjadi desa wisata industri kreatif, seperti sosialisasi kepada masyarakat melalui pertemuan rutin desa, pengukuhan kelompok sadar wisata, pemasangan baliho dan spanduk yang isinya mendukung pencanangan.

Jumlah perajin di Desa Mulyoharjo yang memiliki luas areal sekitar 2.500 hektar tercatat sebanyak 1.700 orang dengan jumlah stan sebanyak 163 unit. Adapun jenis kerajinan yang ditekuni warga setempat, antara lain kerajinan ukir, relief, patung, dan kerajinan tangan lainnya.

Purwanto berharap, warga mendukung penuh upaya sejumlah pihak memajukan desa ini agar tingkat kesejahteraan warga juga meningkat. Keputusan ini juga hasil rapat bersama, antara pemerintah desa dengan Badan Permusyawaratan Desa setempat, serta OCI, dan Koperasi Kopatria Mulyoharjo.

Desa Mulyoharjo juga mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng, berupa 10 unit kompresor, gerinda tangan dan duduk senilai Rp99 juta.

Bupati Jepara Hendro Martojo berharap, pencanangan desa wisata industri kreatif ini diikuti dengan pembentukan lembaga yang berperan sebagai pusat informasi, serta dibentuknya laman yang bisa diakses semua orang.

"Mudah-mudahan, masing-masing perajin saling menghormati serta tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan pihak lain, seperti saling banting harga produk kerajinan," ujarnya.

Terkait dengan pencanangan desa wisata tersebut, Kabid Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Zamroni Lestiaza mengemukakan, kesiapannya mempromosikan Desa Mulyoharjo kepada masyarakat luas agar lebih dikenal lewat berbagai media, salah satunya ajang pameran yang biasanya digelar di berbagai daerah tingkat lokal dan nasional.

(KR-AN/I007)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012