Menyangkut dokter ahli, Bupati Hugua mengaku pernah mengampanyekan akan memberikan tunjangan insentif Rp25 juta per bulan jika ada yang mau bertugas di Wakatobi.
Kendari (ANTARA News) - Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), membutuhkan sejumlah tenaga dokter ahli berbagai jenis penyakit untuk mendorong peningkatan kesehatan masyarakat di kabupaten tersebut.
Bupati kabupaten Wakatobi, Hugua, saat diwawancara dengan Antaranews di Wangi-wangi, Minggu, menyatakan, sejak Wakatobi menjadi kabupaten otonom tahun 2004 lalu, hingga saat ini belum memiliki satu pun dokter ahli. Wakatobi saat ini sudah memiliki satu rumah sakit umum dan delapan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) yang tersebar di tujuh wilayah kecamatan.
"Khusus rumah sakit ditangani oleh 12 dokter, sedangkan Puskemas masing-masing ditangani oleh satu orang tenaga dokter umum," katanya Hagua.
Selain rumah sakit dan Puskemas, di Wakatobi kata dia juga terdapat 100 poliklinik desa yang tersebar di 100 desa dan kelurahan se kabupaten Wakatobi.
"Jadi, setiap desa di Wakatobi sudah memiliki satu Poliklinik Desa yang melayani kesehatan di masing-masing desa," katanya.
Menyangkut dokter ahli, Bupati Hugua mengaku pernah mengampanyekan akan memberikan tunjangan insentif Rp25 juta per bulan jika ada yang mau bertugas di Wakatobi.
Namun, sampai saat ini belum satu dokter ahli pun yang tertarik dengan tunjangan insentif tersebut. Pemda terpaksa harus menyekolahkan orang Wakatobi sendiri ke sekolah kedokteran sampai menjadi dokter ahli, sehingga kebutuhan dokter ahli dapat terpenuhi.
Meski belum memiliki dokter ahli kata dia, tingkat kesehatan masyarakat di Wakatobi saat ini sudah sangat membaik.
"Keberadaan dokter ahli sangat dibutuhkan kabupaten Wakatobi, untuk mencapai pembangunan kesehatan sesuai dengan standar Millineum Development Goals (MDGs) pada 2015," kata Hugua lagi.
(S032/Y008)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012