Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan bahwa Lerinus Murib merupakan salah satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan bersenjata di Kabupaten Puncak.

"Memang benar dari laporan yang diterima, Lerinus yang tewas saat kontak tembak di Ilaga, Jumat (27/5), terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan KKB.Lerinus sendiri merupakan anak buah Titus Murib," katanya di Jayapura, Senin.

Ia mengatakan dari laporan yang diterima, Lerinus Murib sempat baku tembak dengan anggota setelah sebelumnya yang bersangkutan mencoba menembak anggota yang sedang berjaga di Lapangan Trikora yang menjadi tempat pelaksanaan bakar batu.

Baca juga: Panglima TNI: Penumpasan KKB Papua akan berlangsung jangka panjang

Lerinus sempat mengeluarkan senjata yang dibawanya dan saat berupaya menembak anggota yang sedang berjaga diketahui rekannya sehingga terjadi baku tembak hingga menewaskannya. Jenazahnya langsung dibawa dan dimakamkan secara tradisional, kata Fakhiri.

Ia mengatakan dari laporan yang diterima keesokan harinya, Minggu (29/5), ditemukan jenazah Yakianus Labene (17) di sekitar kontak tembak yang menjadi posisi KKB.

Namun belum diketahui keterlibatan pemuda tersebut dengan KKB karena masih didalami dan jenazahnya sudah dimakamkan secara adat oleh keluarga, kata Kapolda.

Baca juga: Pengamat minta Panglima TNI serius berantas KKB di Papua
Baca juga: Anggota DPR sedih melihat gerakan KKB di Papua

Adapun aksi kekerasan KKB yang turut dilakukan Lerinus Murib di Kabupaten Puncak, yaitu:

1. Terlibat aksi pembakaran tiga sekolah, yakni SD, SMP, dan SMA di Kampung Julukoma, Distrik Bioga, tanggal 8 April. 2021.

2. Terlibat aksi pembunuhan tanggal 4 Juni 2021 di Kampung Niporolome, Kabupaten Puncak, yang mengakibatkan lima warga meninggal di antaranya Kepala Kampung Niporolome Patianus Kogoya, Petena Murib (perempuan), dan Nelius Kogoya.

3. Tanggal 27 Januari 2022 terlibat kontak tembak dengan anggota TNI Yonif R 408/SBH di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, yang mengakibatkan tiga anggota TNI meninggal, yakni Pratu Rahman, Serda Rizal, dan Pratu Baraza.

4. Tanggal 1 Maret 2022 terlibat pembantaian karyawan dan warga sipil yang berada di Kamp Palapa Timur Telematika (PTT), Distrik Beoga, mengakibatkan delapan orang meninggal.

5. Tanggal 22 April 2022 terlibat pembakaran Kantor dan Aset PT. Martha Tunggal Teknik (MTT) di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022