Denpasar (ANTARA News) - Dentuman petasan mulai marak terdengar dan kibasan ledakannya mudah dilihat di Kota Denpasar dan sekitarnya sejak Sabtu petang, untuk menyambut malam Tahun Baru 2012. Warga Denpasar seperti tumpah ruah memenuhi jalan-jalan utama ibukota Bali itu, bahkan sampai ke perbatasan kota dan kabupaten.
Dentuman demi dentuman kerap terdengar di mana-mana, padahal beberapa saat sebelum matahari terakhir pada 2011 terlihat, guyuran hujan membasahi Denpasar. Di Jalan Sudirman, salah satu pusat Kota Denpasar, mercon aneka jenis dinyalakan warga dengan suara cukup memekakkan telinga.
Laiknya terjadi saban pergantian tahun, keramaian dan kemacetan terjadi di Kawasan Kuta, Seminyak, Legian, dan sekitarnya. Kawasan-kawasan itu memang terlanjur menjadi salah satu simbol Bali dan pada malam Tahun Baru, kemacetan hebat justru jadi kegemaran tersendiri bagi penglaju yang bisa menikmati.
Petasan atau mercon, baik yang sekedar menimbulkan bunyi atau disertai kibasan kilatan memesona, banyak dibeli orang. Namun pedagangnya sampai harus sembunyi-sembunyi dengan polisi dalam berjualan petasan itu karena sebenarnya dilarang.
Firlan seorang pedagang petasan dan kembang api mengaku awalnya pesimistis dagangannya akan laku terjual, karena sehari menjelang pergantian tahun dari 2011 ke 2012 sepi pembeli.
Apalagi sebelumnya, kata dia, sempat ada larangan menjual petasan dan kembang api oleh petugas Dinas Ketenteraman dan Ketertiban Denpasar. Sehingga saat menjual dagangan ini harus kucing-kucingan dengan petugas.
"Saya sempat sembunyi-sembunyi dan kucing-kucingan untuk menjual petasan dan kembang api tersebut, karena saya dikejar-kejar oleh petugas dinas ketenteraman dan ketertiban," ucap pria asal Banyuwangi, Jawa Timur itu.
Ia mengatakan, harga petasan sangat variatif mulai ukuran kecil Rp2.000 hingga Rp40.000 dengan ukuran besar. "Ukuran petasan juga mempengaruhi suara ledakannya, semakin besar ukurannya maka dentuman makin keras," ucap Firlan sembari sibuk melayani pembeli di Jalan Tjok Trisna kawasan Renon, Denpasar.
"Saya berupa menjual petasan agar habis malam ini. Seandainya sisa sedikit tidak apalah. Yang penting dapat untung sedikit," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketenteraman dan Ketertiban, Satpol PP Kota Denpasar Ketut Nick Natha Wibawa mengaku gencar melakukan penertiban pedagang kaki lima yang menjual petasan dan kembang api. (I020)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011