"Bantuan berupa uang tunai untuk perbaikan tempat ibadah serta sejumlah peralatan sholat langsung diberikan langsung kepada tokoh masyarakat," kata Kepala Satuan Tugas FPU Indonesia IV, AKBP Sugeng Muntaha, dalam siaran pers, yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Kontingan Kepolisian Indonesia dalam bentuk Formed Police Unit (FPU) sedang laksanakan misi PBB di bawah payung UNAMID (United Nations African Union Hybrid Mission in Darfur) di Darfur-Sudan,
"Bantuan itu perwujudan visi dan misi kami dalam bentuk kegiatan pemeliharaan interaksi sosial dengan masyarakat lokal dan karena memang kami saat ini sedang bertugas di daerah yang penduduknya mayoritas muslim," kata Sugeng.
Bantuan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat lokal yang mengungsi karena konflik yang berkepanjangan di Sudan. Juga sebagai kepanjangan tangan PBB yang secara langsung dan terus menerus melaksanakan pertanggungjawaban sosial terhadap masyarakat yang berada di dalam daerah misinya.
Bantuan sebelumnya yang telah dirasakan masyarakat yaitu penyaluran hewan kurban pada saat Idul Adha 1432 H kepada pengungsi di IDP Camp Zam-zam dan pemberian bantuan berupa uang tunai kepada salah satu sekolah Islam di El Fasher untuk pembangunan masjid.
Menurut Sugeng, sejak memulai tugasnya, satuan tugas yang dikenal pula sebagai kontingen Garuda Bhayangkara --sebanyak 140 personil polisi Indonesia-- pada awal November tahun ini selain melaksanakan mandat untuk mengamankan personil PBB beserta fasilitasnya, juga telah menjabarkan strategi besar Kepolisian Indonesia berupa pembangunan kemitraan. Selain tugas pengamanan juga menjadi duta Bangsa Indonesia.
Para polisi Indonesia pernah menampilkan seni budaya Indonesia, di antaranya tari Poco-poco pada saat kedatangan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Dukungan Lapangan, Susana Malcorra, ke Darfur pada tanggal 30 Nopember 2011. (A029)
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
