Kualalumpur (ANTARA News) - Indonesia yang diwakili oleh Melissa Putri Latar masuk nominasi lima besar dalam seleksi Pemilihan Putri Pariwisata Internasional 2011 khusus untuk talent show.
"Untuk talent show Melisa masuk peringkat lima besar," kata General Manajer El John Pageants Vera Damayanti disela gladi resik penyelenggaraan Putri Pariwisata Internasional (Miss Tourism International/MTI) ke-15 di Kualalumpur, Jumat.
Pada saat final nanti, Melissa akan membawakan tarian Jawa Barat dan Betawi dalam sesi Talent Show.
Menurut dia, dewan juri juga akan menilai kinerja friendship peserta MTI yang akan berlangsung di Hotel Sunway Kualalumpur bersamaan dengan malam pergantian tahun.
Vera menyebutkan, MTI ke-15 kali ini diikuti oleh perwakilan dari 60 negara di dunia.
Melissa Putri Latar merupakan peraih gelar Putri Pariwisata Indonesia 2011 yang diselenggarakan oleh El John Pageants. Putri dari Maluku itu berhak tampil mewakili Indonesia di kontes internasional yaitu MTI ke-15.
MTI 2011 berlangsung sejak 12 Desember 2011 dan final akan berlangsung pada 31 Desember 2011.
Sementara itu Direktur Pelaksanan D`Touch International Datuk Danny Ooi mengatakan, MTI 2011 merupakan yang ke-15 dan selama ini dilaksanakan di beberapa kota di Malaysia.
"Ini merupakan ajang untuk mempromosikan pariwisata bagi negara-negara pesertanya," kata Datuk.
Sementara itu Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Mulya Wirana menyatakan dukungannya terhadap upaya promosi pariwisata yang terus dilakukan termasuk melalui keikutsertaan dalam MTI ke-15.
"Jangan malu-malu belajar dari Malaysia dalam pengembangan pariwisata," katanya.
Ia mencontohkan, Malaysia melalui maskapai penerbangan Air Asia menawarkan penerbangan murah dan wisman termasuk dari Indonesia pun berdatangan ke Malaysia.
Mulya menyebutkan, jumlah wisman yang datang ke Malaysia mencapai hampir sama dengan jumlah penduduknya sekitar 24 juta orang per tahun.
"Yang perlu mendapat perhatian adalah koordinasi antar instansi sehingga ketika wisman mulai mendarat sudah merasakan kenyamanan. Ini tidak bisa dilakukan sepotong-sepotong," katanya.
(A039*S034)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011