Denpasar (ANTARA News) - Induk Owa Jawa (Hylobates moloch) yang dinamai Minul, koleksi kebun binatang Bali Zoo di Singapadu, Kabupaten Gianyar, Rabu kemarin (28/1) melahirkan seekor anak yang sehat.

"Dalam tempo 24 jam telah menyusu ke induknya. Ini salah satu pertanda lahir sehat. Mudah-mudahan terus demikian," kata Drh Dewa Atmaja, perawat primata yang juga biasa disebut Wakwak itu ketika ditemui ANTARA di Bali Zoo, Kamis.

Proses kelahiran primata berambut abu-abu tebal yang induknya diperoleh dari hutan hujan tropis kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten itu, dipantau sejak awal, setelah masa kehamilannya memasuki tujuh bulan.

Menurut Dewa Atmaja, proses kelahiran bayi owa tersebut berlangsung normal dan lancar, seperti halnya kelahiran anak kedua, sekitar dua tahun lalu. Hal itu berbeda dengan saat kehamilan anak pertama yang mengalami kegagalan (aborsi).

Proses kehamilan hingga kelahiran anak ketiga dari pejantan bernama Koko, yang berlangsung normal, diharapkan semakin memperkokoh keberadaan Bali Zoo sebagai salah satu pusat konservasi yang bekerjasama dengan Peel Zoo Australia.

Keberhasilan penangkaran atau konservasi eksitu dinilai penting, mengingat keberadaan Owa Jawa di habitatnya semakin berkurang akibat deforestasi atau penebangan hutan, illegal loging dan perburuan untuk dikonsumsi maupun sebagai koleksi pribadi.

Primata lucu dengan ciri muka berwarna hitam dan alis serta rambut di sekeliling muka berwarna putih itu, katanya, termasuk jenis frugiforous atau pemakan buah-buahan, daun dan bunga, sehingga akan sulit berkembangbiak jika habitatnya sudah tidak mendukung.

Bobot badan Owa Jawa dewasa antara 5-9 kilogram, panjang badan hingga kepala berkisar 75-80 sentimeter. Memiliki lengan panjang untuk meloncat di pepohonan. Sedangkan usianya bisa mencapai 45 tahun.

Dewa Atmaja menjelaskan, satwa tersebut memiliki ciri bersuara keras untuk menandai teritorialnya dan anakannya akan dirawat oleh induk betina hingga umur dua tahun untuk kemudian sang induk siap menjalani kehamilan lagi.

Kelahiran bayi Owa Jawa itu akan menambah koleksi Bali Zoo yang kini mencapai sekitar 350 ekor terdiri 65 spesies mamalia, burung, reptil dan aneka jenis primata seperti ungko, siamang, orangutan, lutung bali, lutung merah hitam, putih, kera Jepang dan baboon.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009