Parapat, Sumut (ANTARA News) - Memasuki hari ketiga pelaksanaan Pesta Danau Toba 2011 di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, ratusan pengunjung yang hadir menyaksikan berbagai festival budaya sejak siang hingga malam hari tetap terlihat antusias mengikuti atraksi yang dipertunjukkan.

"Panitia Pesta Danau Toba (PDT) 2011 menyampaikan apresiasi tinggi terhadap masyarakat yang tetap antusias untuk menyaksikan berbagai kegiatan tersebut, kata Ketua Umum PDT 2011, Jhon Hugo Silalahi di Parapat, Kamis.

Menurut dia, tingginya antusias masyarakat mau pun pengunjung untuk menyaksikan beragam festival budaya dan olahraga tradisional masyarakat Batak tersebut membuktikan kecintaan terhadap kekayaan budaya.

Hal tersebut, kata dia, tentunya sangat baik guna pelestarian budaya-budaya Indonesia, khususnya daerah Sumatera Utara, sebab aset budaya bangsa tersebut harus dapat tetap terpelihara dan dijaga sepanjang masa.

Jika diperhatikan secara lebih luas, lanjut Hugo, baik masyarakat lokal maupun pengunjung dari luar Sumatera Utara, mereka tetap menunjukkan antusias tinggi dalam menyaksikan berbagai kegiatan perlombaan olahraga pada sejumlah lokasi berbeda.

Hugo menjelaskan, festival seni budaya yang diselenggarakan di antaranya, seminar Budaya dan Pariwisata, untuk menggali potensi budaya dan persepsi seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan budaya di seputar Danau Toba mendukung kepariwisataan.

Selain itu, Festival Gondang yang diikuti berbagai sanggar di seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Utara dan Parade Gondang selama 72 jam non stop, ditargetkan untuk memecahkan rekor muri, karena dimulai sejak upacara pembukaan hingga penutupan dilakukan oleh enam sanggar dan 24 orang pemain

Untuk Festival Tari Daerah, lanjutnya, akan diperlombakan oleh tujuh etnis besar di Sumatera Utara yang masing-masing memiliki keindahan tari yang mempesona untuk memperlihatkan harmoni keragaman budaya dalam satu provinsi.

Ia menyebutkan, `Ulos go to Fashion` akan dipagelarkan oleh seribu orang yang memakai pakaian kreasi ulos, menggambarkan semangat para perancang di Sumatera utara dalam membawa ulos menjadi salah satu material yang indah dan luwes untuk dikenakan dalam berbagai kegiatan.

"Beberapa perancang papan atas Sumut, yakni Torang, Oki Wong dan Merry akan memamerkan karya mereka," kata Hugo.

Lomba suling, menurut dia, akan menjadi salah satu pertunjukkan yang selalu mendapat perhatian khusus, karena keahlian memainkan suling secara otodidak dengan suara melo yang khas mewakili nuansa danau, sawah dan semua alam di seputaran Danau Toba.

Begitu juga,katanya, dengan perlombaan vocal group merupakan ajang bergengsi yang tidak hanya atas nama group vocalis, tetapi juga martabat daerah asal group tersebut. Bernyanyi adalah jiwa yang paling mendasar bagi masyarakat Danau Toba.
(ANT-219/M034)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011