Saya ingin bermain dengan sangat agresif tetapi kadang-kadang saya merasa memukul terlalu kuat dan sulit dikendalikan
Jakarta (ANTARA) - Petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek menjadi satu-satunya 10 besar yang tersisa dalam French Open setelah mencatat kemenangan ke-31 pada Sabtu waktu setempat setelah unggulan ketiga Paula Badosa dan peringkat ketujuh Aryna Sabalenka tumbang sebelum mencapai 16 besar.
Swiatek yang juara French Open edisi 2020 sempat tiga kali gagal saat memegang servis atas Danka Kovinic dari Montenegro yang berperingkat 95 sebelum menutup laga dengan 6-3, 7-5 pada babak ketiga.
Kovinic bangkit saat tertinggal 1-4 pada set kedua untuk balik memimpin 5-4 tetapi Swiatek terlalu tangguh sebelum mengakhiri laga ini kemenangan.
"Saya ingin bermain dengan sangat agresif tetapi kadang-kadang saya merasa memukul terlalu kuat dan sulit dikendalikan," kata Swiatek yang berusia 20 tahun.
Kemenangan berturut-turut yang dicatat Swiatek adalah yang terbaik dalam tur sejak Serena Williams menorehkan 34 kemenangan berturut-turut pada 2013.
Swiatek selanjutnya menghadapi petenis remaja dari China Zheng Qinwen yang masuk 16 besar dalam debutnya ketika petenis veteran asal Prancis Alize Cornet, bermain dalam Grand Slam ke-61 berturut-turut menghentikan bermain karena cedera kaki dalam kedudukan 6-0, 3-0.
Setelah menumbangkan juara edisi 2018 Simona Halep pada babak kedua, Zheng menjadi petenis putri China keempat yang mencapai 16 besar French Open. Li Na menjadi petenis putri China yang menjuarai Grand Slam ini pada 2011, demikian AFP.
Baca juga: Swiatek siap tangani tekanan sebagai peringkat teratas
Baca juga: Swiatek tambah percaya diri usai menangi tiga turnamen berturut-turut
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022