Batam (ANTARA) - Tiga Skuadron Udara TNI AU latihan skema penyelamatan diri saat jatuh ke laut menggunakan metode parasailing (Olahraga air dengan menggunakan parasut yang ditarik oleh perahu motor cepat) di Perairan Batam Kepulauan Riau.

Marsda TNI Ir. Tedy Rizalihadi di Batammenyatakan, latihan parasailing ini berlangsung selama dua hari dan melibatkan 30 orang penerbang tempur dari tiga Skuadron Udara yang berada dibawah garis komando Koopsud I.

“Diantaranya ada Skuadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak, Skuadron Udara 12 dan Skuadron Udara 16 dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru,” ujar Tedy dari keterangan tertulis yang diterima Antara di Batam, Sabtu (29/5)

Dalam skenario latihan ini Tedy menjelaskan, ada satu pesawat tempur yang sedang menjalankan misi operasi namun mengalami situasi yang tidak diinginkan. Sehingga seorang penerbang harus keluar dari kokpit pesawat tempur untuk menyelamatkan diri.

“Dalam Baca juga: TNI AU gelar latihan parasailing penyelamatan diri di perairan

Baca juga: Puluhan penerbang tempur latihan "Emergency Escape and Eject" di Bali


proses penyelamatan diri, seorang penerbang didukung dengan parasut untuk mendarat di tanah maupun di air,” katanya.

Menurutnya, latihan paralayar yang dilakukan di atas air ini sangatlah diperlukan karena jelas berbeda bila mendarat di atas tanah yang tidak terlalu banyak kendala.

“Bila mendarat di atas tanah, tentunya tidak mengalami banyak kendala. Namun bila seorang penerbang harus mendarat di air atau di laut dengan parasut, ini yang akan menjadi masalah bila tidak dilatihkan,” ucap Tedy.

Danlanud Hang Nadim Letkol Pnb Iwan Setiawan menambahkan, latihan parasailing ini merupakan kali kedua dilaksanakan di Batam dengan Lanud Hang Nadim sebagai tuan rumah.

“Syukur alhamdulilah semua berjalan dengan baik, aman dan lancar,” ujar Iwan.

Baca juga: Ancol manjakan pengunjung dengan wahana baru

Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022